26

66.7K 7.3K 1.2K
                                    

"Gila sih Bang, itu orang berani banget." Perempuan dengan wajah bulat miliknya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa?"

"Kepalanya di usap sama itu orang."

Mark diam, dia mematikan panggilannya sepihak, melihat jam yang sudah hampir setengah 10 malam. Ngomong-ngomong mereka sedang berada di sebuah arena balap malam ini. Mina, perempuan yang ia suruh untuk mengawasi Haechan baru saja memberikan kabar yang kurang sedap. Jantung Mark berdebar karena rasa dongkol yang menyerang dirinya.

"Gue turun."

Lucas yang berdiri di samping Mark langsung saja menoleh, "Lo serius? Tadi katanya lagi males."

Mark hanya diam, kemudian berjalan dengan santai menuju motor yang sudah di siapkan, tadi awalnya bukan Mark yang turun kelapangan, melainkan Shotaro sebagai penggantinya. Jadi malam ini mereka ada tanding dengan salah satu Genk motor yang gayanya selangit, sok-sok an menantang hanya karena salah satu dari teman Mark memotong dengan kecepatan dibatas normal. Hanya karena hal itu salah satu anggota Genk motor tersebut ingin berduel.

"Tar, gue yang turun."

Shotaro, si oknum yang sudah di tunjuk untuk turun kelapangan menatap Mark dengan pandangan cengok.

"Kenapa bang? Katanya males."

"Lagi pengen aja." Katanya enteng sambil melihat melihat kondisi motor yang akan ia gunakan. Dirasa aman, Mark kembali berdiri, dikejutkan dengan kedatangan Karina yang tiba-tiba memeluknya.

"Kak Mark jadi ikut balap?"

Mark hanya mengangguk, tangannya memegang pinggang Karina untuk melepaskan pelukan mereka.

"Ihh seneng banget, untung aku jadi dateng." Senyum merekah Karina tunjukkan. Setelahnya suara knalpot motor yang menderu bising membuat ekstensi mereka juga yang lainnya teralihkan.

Di sana Genk motor yang menantang Mark dan lainnya baru saja datang. Yang paling depan, yang Mark tebak adalah ketuanya turun dengan gaya angkuh nan sombong miliknya.

"Oh udah dateng Lo?"

Mark hanya diam, menatap datar kearah orang tersebut. Tak lama ia berlalu, meninggalkan orang itu yang sedang mengoceh sendirian.

"Laki kok ngoceh sih. Kek perempuan." Katanya sembari berjalan ke tribun. Ada waktu beberapa menit lagi untuknya turun ke arena. Di sana, si laki-laki yang akan balapan dengan Mark sedang memainkan gasnya sehingga menimbulkan suara yang sangat bising. Mark menggeleng pelan, ia tersenyum miring.

"Kekanan banget, tua gak nua." Katanya sambil tertawa kecil. Ia membuka soda kaleng miliknya, menenggaknya dengan beberapa kali tenggakkan.

🔹🔹🔹

Sungchan terkekeh melihat bagaimana Haechan yang sedang makan dengan sangat lahap, "kenapa sih Kak gemesin banget?"

Haechan mendongak, melihat kearah Sungchan yang duduk dihadapannya. Mulutnya masih penuh dengan kentang goreng yang ia pesan. Renjun juga Jaemin serta Yangyang sudah saling lirik, mereka nampaknya melihat  sesuatu pada Sungchan. Memang sih mereka sudah tahu kalau Sungchan terlihat menyukai Haechan, bisa dilihat dari cara ia bersikap, atau dari tatapan mata Sungchan sendiri.

"Chan, benerin gak!" Haechan mendengus, ia sedang asik makan tapi malah rambutnya dimainkan oleh oknum yang berada dihadapannya ini.

Sungchan terkekeh, ia membenarkan rambut Haechan dengan lembut, membenarkan tata poni Haechan yang mengganggu matanya.

"Dah tuh, dah ganteng lagi."

Gombalan basi yang sama sekali tak membuat Haechan salting, beda lagi kalau Mark yang mengatakannya, mungkin(?)

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang