Sebelumnya cuma mau bilang.. kalau kalian setujunya cerai emot delapan belas coret gak akan tersematkan di sini hihi..
Dan Jee tahu kalian suka NC kan hihh dasar wkwkwk, karena berhubung juga Jee tim Markhyuck bersatu mari kita syalala bersama..
Selamat membacaa!!
.
.Mark terkejut bukan main ketika melihat Haechan kini berdiri dihadapannya. Sempat tidak percaya kalau ini benar-benar Haechan, istri manisnya. Mark mengakui dirinya memang sedang sakit, tapi kalau memang ini hanya halusinasinya Haechan tidak senyata ini bukan?
"Haechan kamu ngapain di sini?" Pertanyaan konyol yang berhasil membuat Mark merutuki dirinya sendiri. Pertanyaan bodoh macam apa itu?
Mark blank, ia bahkan tak mempersilakan Haechan untuk segera masuk, ah ingatan Mark tertuju pada surat cerai yang tadi Haechan tanyakan. "Kamu mau ambil surat cerai? Tapi belum aku taken Chan."
Plak
"Begonya jangan berlebihan!"
Mark meringis merasakan kepalanya nyeri sehabis terkena geplakan lumayan yang Haechan berikan, ia lalu menatap kearah Haechan. Melupakan fakta bahwa sebenarnya ia ingin menyembunyikan semua luka dan lembab di wajah dari sang istri.
"Lo mau cerai sama gue?"
Dengan polosnya Mark menggeleng, "gak mau, kamu yang mau cerai sama aku."
Haechan mendengus, mendorong tubuh Mark untuk menjauh, Haechan juga ingin masuk kedalam. Tidak elit sekali kan kalau adu mulut di depan pintu. Malu nanti kalau di lihat tetangga yang orangnya julid!
"Mana buruan TTD in, banyak mikir si Lo ah." Kata Haechan sambil melirik kearah map yang tergeletak di atas meja kayu yang tak jauh darinya.
"Gak mau! Chan ayo kita omongin baik-baik." Mark lantas menarik pergelangan tangan Haechan untuk ia ajak duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Dan Haechan sendiri hanya mengikutinya, memberikan kesempatan pada Mark untuk mengatakan apa yang ingin laki-laki itu katakan.
"Aku tahu apa yang aku lakuin salah, aku tahu aku bodoh banget karena lebih mentingin Koeun daripada kamu, Chan.. maafin aku karena aku udah bersikap buruk sama kamu, sampe-sampe aku gak sadar hampir aja buat kamu sama anak kita terluka," Mark menatap Haechan lekat-lekat, berusaha untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan lewat tatapan matanya dan Haechan juga yang diam mendengarkan.
"Aku bener-bener nyesel, kasih aku kesempatan kedua ya? Aku janji gak akan melakukan kesalahan kedua, gak sekedar janji Chan, aku bakal buktiin sama kamu kalo cuma kamu yang jadi satu-satunya di hidup aku. Ayo kita sama-sama mempertahankan rumah tangga kita, keluarga kecil kita. Demi anak kita Chan, kamu mau kan?"
Haechan masih diam, ia menatap Mark yang berada dihadapannya dengan sorot mata sendu, matanya juga berusaha mencari kebenaran kata-kata yang telah Mark ucapkan, Haechan tentu saja dapat, ia mendapatkan kesungguhan Mark akan kata-katanya barusan. Tak lama Haechan menunduk, dirinya ingin menangis berada di dalam euforia seperti ini.
"Chan?"
Bruk
"HUEEE GAK MAU! KAMU TUH KENAPA SIH HAH? SIALAN BANGET." Haechan tiba-tiba saja menangis padahal dirinya sudah menahan mati-matian agar tidak terlihat menjijikan seperti ini, bukan gayanya sekali menangis! Tapi entah kenapa Haechan tidak bisa menahan air matanya, jangan bilang ini karena hormon ibu hamil.
Mark sendiri yang sudah dipeluk oleh Haechan tersenyum tipis, ia membalas pelukan tersebut dengan erat. "Maafin aku, percaya sama aku ya Chan, aku gak akan nyakitin kamu lagi, kita bangun rumah tangga kecil kita ini jadi keluarga yang harmonis kayak Mama-Papa atau Mami-Papi." Katanya, setelah itu Mark menciumi pucuk kepala Haechan berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Not Innocent {Markhyuck}
FanficYang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdapat hal yang membuat Haechan tak habis pikir dengan sosok pemuda yang 1 tahun lebih tua darinya itu...