29

90.1K 7.3K 692
                                    

Kurang baik apa Jee hari ini triple up 😀

.
.

Pagi-pagi sekali Haechan juga Mark sudah terbangun, melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda semalam di kamar mandi. Keduanya sudah berisik, memperdengarkan bunyi antar kulit yang bertemu, desahan erotis yang Haechan suarakan juga geraman yang Mark bunyikan juga.

Keduanya sama-sama gila dengan kenikmatan yang diberikan oleh masing-masing dari mereka. Tidak ingin berhenti seolah hari esok sudah tidak ada lagi, melupakan fakta bahwa jam sudah hampir menunjukkan pukul setengah 7 pagi. Entah sudah berapa lama mereka melakukannya pagi ini. Melupakan fakta bahwa mereka ada jam kuliah jam 9 nanti.

Haechan menoleh, melihat Mark yang masih semangat mengeluar masukkan miliknya didalam lubang hangat milik Haechan, "udah, gue capek bangsat!" Umpatnya, sungguh Haechan benar-benar sudah kelelahan.

Mark tak menggubris melainkan menambah tempo tumbukannya, membuat Haechan meremat tangan Mark yang menahan perutnya. Tak lama Haechan merasakan lubang nya penuh, rasa hangat ia rasakan di dalam perutnya. Mark memang selalu mengeluarkannya di dalam.

"Kuliah nanti?"

"Iya, gue ada ujian MK nya Bu Taeyeon." Kata Haechan sembari mengatur nafasnya. Tiba-tiba tubuhnya menegang manakala merasakan Mark mengusap perutnya dengan lembut.

"Ngapain sih?" Tanyanya menyingkirkan lengan Mark dengan kasar.

"Pengen aja." Jawab Mark dengan enteng, hal yang membuat Haechan mendengus juga menatap suaminya itu dengan tatapan aneh.

Haechan jadi berpikir kenapa Mark kadang bersikap baik padanya, kadang juga cuek, tapi juga bisa menyebalkan. Dan juga sewaktu-waktu bisa menyeramkan seperti semalam atau ketika ia ketahuan disentuh oleh orang lain.

Haechan juga jadi berpikir apakah Mark menyukainya? Atau hanya sekedar Mark membutuhkannya ketika laki-laki itu sedang membutuhkan sex saja. Jadi laki-laki itu marah karena mainannya disentuh oleh orang lain, entahlah semua pertanyaan itu tidak bisa ia dapatkan jawabannya.

Mungkin ia bisa menanyakan hal itu secara langsung, tapi rasanya Haechan enggan, takut dengan kenyataan yang akan ia dapatkan nanti, jadi ia bermaksud membiarkan semuanya berjalan dengan semestinya, membiarkan takdir juga waktu yang menjawab semuanya.

"Minggir gue mau mandi."

"Gue juga."

"Tsk, ya gantian lah."

"Barengan aja."

Haechan hendak protes, namun mulutnya terbungkam saat dinginnya air shower mengguyur tubuhnya, Mark sialan memang.

🔹🔹🔹

Haechan bangun dengan keadaan pusing luar biasa, ia bangun terkejut. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah sembilan lewat 10 menit yang artinya ia hanya mempunyai waktu sekitar 20 menit lagi untuk ke kampus.

Menggoyangkan lengan Mark yang juga tertidur tanpa menggunakan baju disampingnya. "Mark bangun!"

Haechan sedikit meringis ketika merasakan nyeri pada bokongnya, namun tetap mengarah kearah kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi saja, soalnya tadi pagi ia sudah mandi setelah kegiatan panas mereka. Setelah selesai cuci muka Haechan berlalu ke dapur, membuat susu untuk dirinya juga Mark, dua potong roti sebagai sarapan terburu-buru mereka di pagi ini.

Kembali kearah kamar, melihat Mark yang belum juga bangun dari tidur nyenyak nya. Haechan melangkah mendekat, ia goyangkan tangan Mark dengan pelan. Sebab ia tahu bangun dikejutkan itu benar-benar tidak enak. Namun beberapa detik berlalu Mark tak kunjung bangun juga, alhasil Haechan geram, ia menggoyangkan lengan Mark dengan sangat kuat.

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang