43

63K 6.6K 913
                                    

Haechan tersenyum ramah, ia menatap kearah Sungchan yang menatapnya dengan tatapan gugup. Jarak mereka bahkan hanya sekitar 3 meter saja, Haechan yang mendekat, ia menegur Sungchan lebih dulu.

"Oi Chan kemana aja? Kok gak pernah keliatan?" Tanya Haechan dengan ramah. Sedangkan Sungchan ia merasa gugup berdekatan dengan Haechan begini.

Semenjak kejadian di kedai depan kampus waktu itu Sungchan memilih menjauh. Ia tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya dihadapan Haechan. Mengingkari kata-katanya sendiri yang 'masih menjadi teman baik'  itu.

"Sibuk kak, banyak tugas." Sungchan tersenyum, senyum canggung yang sangat kentara sekali laki-laki itu sematkan.

"Ohh gitu yaa, apa kabar?" Tanya Haechan hanya sekedar basa-basi.

"Baik, kakak gimana?"

"Ya gini aja sih haha, yaudah gue duluan ya." Haechan tersenyum lalu melambaikan tangannya. Sungchan sendiri hanya bisa mengangguk, ia menatap punggung seniornya itu yang kian menjauh.

Laki-laki dengan Marga Jung juga itu kemudian membuang nafasnya dengan pelan, "berat.. berat, gamon lagi gue jadinya." Katanya lalu berjalan dengan lesu menuju kelasnya.

Sedangkan Haechan, ia sudah sedikit berlari untuk menghampiri Mark yang sedang duduk di bangku dekat dengan lahan parkir, dengan gitar yang berada dipangkuannya.

"Udah lama nunggu?"

"Gak juga." Mark mengecup kening Haechan, lalu tak lupa juga mengusap perut sedikit menonjol milik sang istri, hal itu ia lakukan hanya sekedar untuk menyapa sang buah hati.

"Pulang?"

Haechan mengangguk, ia kemudian membenarkan letak Tote bag miliknya. Mereka berjalan menuju mobil bersama-sama.

🔹🔹🔹

"ANYBODY HOME?"

Haechan beserta Mark yang sedang berada di depan meja pantry, sedang asik melumat satu sama lain dengan mesra tersentak. Mereka saling tatap satu sama lain lalu melirik kearah kearah dimana suara Ten berasal.

"GAK ADA, ORANGNYA LAGI MUDIK." Teriak Haechan, laki-laki manis itu tersenyum karena perkataannya sendiri.

"Ohh gitu ya, yah sayang banget padahal bawa brownies lumer 4 kotak nih." Ten melongokkan kepalanya kedalam paper bag yang ia bawa.

Haechan yang mendengar hal itu lantas saja langsung mendekat, bergelayut manja di lengan milik sang Mama.

"Hehe Mama, ada nih.. nih orangnya. Lagi hamil cucu Mama nih, yuk sini'in yuk brownies nya." Haechan mengeluarkan senyum termanisnya. Hal yang membuat Ten pura-pura membuang muka. Sedangkan Mark hanya terkekeh, lalu mengambil paper bag berisikan brownies tersebut dari tangan Ten.

Haechan yang melihat itu sontak saja menatap kearah Mark, ah tidak lebih tepatnya kearah paper bag yang Mark bawa.

"Ehh punya akuu."

"Iya astaga, gak akan aku makan by."

Haechan menunjukkan deretan giginya yang rapih, lalu mengajak Ten untuk duduk.

"Mama mau apa?"

"Apa aja deh yang ada."

Haechan mengangguk lalu ia berlalu untuk menyuguhkan sang Mama minum dan beberapa makanan ringan.

"Sendiri Ma?" Tanya Mark yang baru saja kembali dari dapur, ia mendudukkan diri di sofa yang berhadapan dengan sang Mama mertua.

"Tadi sama Papa, tapi dia stop di depan ngobrol sama satpam."

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang