24

66.8K 7.1K 472
                                    

Disepanjang jalan lantai 2 gedung fakultasnya Haechan berjalan berdua bersama dengan Renjun, si jomblo yang sedang asik memakan permen. Ini sudah jam pulang, Jaemin sudah lebih dulu izin untuk menemui pacar bulenya sedangkan Yangyang, laki-laki itu mungkin sedang memberi makan kucing di halaman belakang gedung.

Kini Haechan sedang sibuk pada handphone miliknya, sedang berbalas pesan dengan Mark. Laki-laki itu menyuruh Mark untuk pulang lebih dulu. Tak lama handphone miliknya berbunyi, ternyata Mark yang menelpon.

"Hm?"

"Gue di parkiran."

"Pulang dulu aja, gue sama temen."

"Siapa?"

"Kepo banget."

"Kapan pulang?"

"Belum tau."

"Gue gak jemput."

"Hm."

Pip.

Panggilan tersebut dimatikan sepihak oleh Mark, Haechan sendiri sudah menatap jengkel layar handphone miliknya.

"Kenapa Chan?"

"Itu orang ngeselin banget."

"Orang mana?" Tanya Renjun, ia tidak tahu orang mana yang Haechan maksud, di dunia ini bukan hanya mereka yang menjadi orang kan?

"Tsk, Minhyung."

"Oh, ya bilang sok an banget kode kode, tadi pas di kantin langsung tuh suami gue." Renjun terkekeh, ia menuruni tangga dengan hati-hati.

"Chan, gue mau nanya deh?"

"Gak akan gue jawab deh keknya."

"Bangsul sekali ya anda." Renjun tersenyum paksa menatap Haechan, terkadang Haechan ini memang suka menyebalkan, kalau Haechan sudah dalam mode menyebalkan ingin sekali rasanya Renjun memasukkan temannya itu kedalam sumur. Biar gak nyembul nyembul lagi sekalian.

"Apaan emang?"

Renjun tidak langsung menjawab, sepertinya laki-laki itu sedang merangkai kata didalam kepala miliknya.

"Lo udah mulai suka ya sama Minhyung?" Renjun menoleh serta mendongak, sebab Haechan masih berada di anak tangga sedangkan dia sudah berada dibawah.

Haechan sendiri nampak diam, mungkin laki-laki itu bingung harus menjawab bagaimana pertanyaan yang Renjun lontarkan. "Gue gak tau Njun, gue cuma ngerasa nyaman aja sih sama dia. Gue masih cuek, masih bodo amat gitu sama dia."

Renjun mengangguk, ia mengerti apa yang sahabatnya ini rasakan. "Udah gapapa, jalani aja dulu, kalo emang suka ya ga masalah juga, suka sama suami Lo sendiri kok." Renjun terkekeh. Kemudian lanjut berbicara kembali.

"Lo juga udah mulai biasa aja kalo interaksi sama Minhyung."

Haechan mengangguk, ia tahu hal itu. Memang awalnya dia yang mengatakan bahwa ia tidak ingin orang-orang tahu kalau mereka sudah menikah, tapi tidak ada salahnya menunjukkan kedekatan kan?

"Iya, gue juga gak tau gue kenapa. Terus kadang kesel tau gak dia ke kampus sama pakaian begitu. Dibilangin tetep aja gak mau, mau gimana juga ya gue gak bisa nuntut dia sih."

Haechan melihat kearah Renjun, "apalagi enek banget gue ngeliat temen-temen ceweknya sok kecentilan begitu." Lanjutnya, wajahnya sudah terlihat sangat amat kesal membicarakan topik sensitif ini.

Renjun sendiri sudah tertawa, "Lo cemburu ya Chan? Mampus dah dapet karma Lo." Renjun melanjutkan tawanya, menertawai Haechan yang ternyata menjilat ludahnya sendiri. Kemarin bilangnya benci sekarang temannya itu sudah cemburu saja ketika melihat suaminya dekat dengan teman perempuannya.

[END] Not Innocent {Markhyuck}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang