Mark mengatur nafasnya, ia menatap Haechan yang tubuhnya masih tegang, entah kenapa Mark tidak tahu. Mengusap pelan peluh yang membanjiri pelipis Haechan, Mark menarik pelan tangan Haechan untuk ia bawa kesamping kepala Haechan sendiri, menggenggamnya tak terlalu kuat.
"Rileks By, kamu tegang banget. Aku gak bisa gerak." Kata Mark, ia melihat kearah bawah, kejantanannya diremat dibawah sana dan jujur saja itu cukup menyakitkan.
Haechan sendiri yang tidak tahu juga kenapa dirinya menjadi gugup seperti ini mencoba untuk menenangkan diri, usapan dari tangan kiri Mark di pipinya membuat Haechan memejamkan matanya, perlahan namun pasti Haechan merasa tenang. Ia tak lagi mengetatkan miliknya yang mana membuat Mark bernafas dengan lega. Beberapa menit setelahnya suara dari Mark membuat Haechan membuka matanya.
"Kita mulai ya? Gapapa kan?"
Dengan pelan Haechan mengangguk, memejamkan matanya ketika Mark mulai menggerakkan miliknya dibawah sana, ingin mendesah tapi bibirnya terlanjur ditawan oleh bibir tipis milik sang suami. Dan Haechan hanya bisa meremas pundak Mark sebagai bentuk pelampiasan.
"Maafin aku, aku sayang banget sama kamu Chan." Setelah tautan tersebut terlepas, dan disela-sela kegiatannya Mark menatap wajah Haechan dengan lekat, nafas keduanya tak beraturan karena menikmati kenikmatan yang masing-masing dari mereka berikan. Dan Haechan tentu saja tak menjawab, ia lebih memilih untuk menyuarakan desahan erotisnya.
"Mark.. eunghh." Racau Haechan ketika Mark kembali mengemut puting miliknya yang mencuat, Haechan merasakan sensasi tersendiri ketika Mark memainkan ujung lidahnya di sana.
Gerakan dibawah sana yang teratur membuat Haechan mendesah tak karuan, Mark mengenai titik nikmatnya dengan begitu tepat, sedangkan Mark sendiri laki-laki itu menggeram rendah merasakan pijatan yang hole milik sang istri berikan.
"Mark ayo cepetin.."
Mark mendongak, ia yang mati-matian menahan birahinya untuk tidak menggempur Haechan karena mengingat anaknya kini malah Haechan sendiri yang menyuruhnya untuk bergerak cepat.
Mark lantas tersenyum, ia lalu menggeleng, "nanti perut kamu sakit. Sabar ya?" Kata Mark, ia membuka lebih lebar lagi kaki Haechan untuk dapat bergerak dengan leluasa. Haechan sendiri, ia mencoba untuk mengerti dengan kekhawatiran Mark pada dirinya juga calon anak mereka.
"Ahh Mark.. enghh sedikit lagiihh Emhh." Di sela desahannya Haechan merengek, ia sudah tidak sabaran lagi karena pelepasannya di depan mata. Melihat kearah Mark yang wajahnya banjir dengan keringat. Suaminya itu sedang memperhatikan posisinya agar tidak menyimpan perut miliknya dengan wajah penuh luka Mark terlihat lebih tampan, auranya berbeda sekali. Dan di detik berikutnya Haechan sampai pada orgasmenya begitu pula Mark yang menyusul setelahnya.
Nafas keduanya kini tak beraturan, saling memeluk satu sama lain, seolah lewat pelukan tersebut keduanya menyalurkan rasa cinta yang lebih banyak lagi. Dan malam ini diakhiri dengan sebuah kecupan hangat yang Mark berikan pada kening Haechan.
🔹🔹🔹
"Aku gak tahu kalo peliharaan Mama kamu hewan buas semua." Kata-kata random yang Mark keluarkan kali ini berhasil membuat Haechan terkekeh. Ia lalu mendongak, ngomong-ngomong ini sudah jam 5 dini hari, alasannya kenapa mereka bangun hanya satu, Mark yang tiba-tiba ingin makan spaghetti super pedas buatan Haechan sendiri.
"Baru ketemu sama Jaguar-Kiara kan? Kamu belum liat yang lainnya." Haechan terkekeh di ujung kalimatnya, yang mana Mark sendiri menanggapinya dengan gelengan kepala, tak habis pikir dengan mertuanya itu.
"Udah kayak penangkaran hewan buas ya, gak deh. Aku cukup silahturahmi sama dua harimau itu, selebihnya makasih aja aku mah." Mark mengelus dada, benar-benar gila dia kalau berkunjung ke rumah yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Not Innocent {Markhyuck}
Fiksi PenggemarYang Haechan tahu dia dijodohkan dengan laki-laki lugu yang bernama Mark Jung, tapi siapa sangka ternyata dibalik cover seorang Mark lugu Jung terdapat hal yang membuat Haechan tak habis pikir dengan sosok pemuda yang 1 tahun lebih tua darinya itu...