"Bawa Merry ke UKS!" perintah Brayn kepada Widia dan teman Merry yang lainnya.
Setelah kepergiaan Merry bersama teman-temannya, Brayn beralih menatap Clarisa. Tatapan Brayn kali ini tanpa expresi apapun, tanpa mengucap sepatah kata apapun pada Clarisa, Brayn melangkah pergi meninggalkan gudang.
"Baru juga selesai masalah satu, sudah buat masalah baru lagi," ucap Kenzo sinis, dan berbegas pergi mengikuti Brayn.
Setelah kepergian Brayn dan Kenzo, Clarisa beranjak pergi menuju kantin. Kebetulan dia merasa sangat kehausan, setelah mengerjakan hukumannya tadi.
"Clarisa, sini!" teriak Zaskia, sambil melambaikan tangannya keatas, ketika ia melihat Clarisa memasuki area kantin.
"Gimana udah selesai, 'kan? Ini tadi gue udah pesenin loe es jeruk, diminum, gih!" ujar Caca sambil memberikan segelas es jeruk.
"Thanks, ya, Guys," ucap Clarisa.
Ting!
Baru setengah tegukan Clarisa meminum es jeruknya, phonselnya berdeting tanda notifikasi pesan masuk. Setelah Clarisa membuka pesan tersebut, tiba-tiba raut wajahnya berubah menjadi sendu, dan moodnya menjadi buruk, pesan tersebut tak lain dari Naminya, yang memberi tahu bahwa dirinya, dan sang Suami, hari ini akan pergi keluar kota selama beberapa hari kedepan, untuk urusan bisnisnya.
"Nasib gue gini banget ya, punya orang tua lengkap, tapi gak pernah bisa ngerasain kasih sayang, sekedar berkumpul aja susah walaupun cuman sekejap," ucap Clarisa dalam hati.
Clarisa dan teman-temannya bergegas kembali kekelas, berhubung pelajaran berikutnya akan segera dimulai sebentar lagi.
Saat jam pulang tiba, Brayn berjalan memasuki kelas Clarisa. Hal itu tentunya mengundang perhatian banyak pasang mata siswi-siswi dikelas tersebut.
"Kak Brayn!" sapa Caca sambil tersenyum manis, pasalnya caca juga sama seperti siswi lain, yang juga mengidolakan Brayn.
Brayn hanya tersenyum tipis, menanggapinya menanggapi sapaan Caca.
"Loe, ikut gue keruangan OSIS sekarang!" perintau Brayn datar, sambil menatap kearah Clarisa.
"Apa lagi sih! Buruan gue mau balik," ujar Clarisa dengan malas.
Brayn berjalan pergi menuju pintu keluar kelas, diikuti oleh Clarisa di belakangnya.
Rasa penasaran menyeruak dari kedua sahabat Clarisa, mereka bingung pasalnya Clarisa telah menyelesaikan hukumannya hari ini. Lalu untuk apa lagi Brayn memanggil Clarisa, itulah yang sedang difikirkan Caca dan Zaskia sekarang, karena mereka berada dikantin sejak tadi, jadi mereka tidak tahu menahu tentang pertengkaran Clarisa, dan Merry saat digudang tadi.
***
Tepatnya di ruang OSIS, sudah ada Merry, Kenzo, Satya, dan juga anggota OSIS lainnya disana, mereka semua tengah duduk menunggu kedatangan Brayn, dan Clarisa. Clarisa hanya diam tak tau apa yang akan dilakukan ketua OSIS itu kepadanya, dia memang mengakui dirinya bersalah, namun dia tidak sengaja melakukan itu.
Beberapa menit diam, akhirnya Brayn mulai angkat bicara.
"Loe tau kan peraturan disekolah ini, bahwa tidak boleh ada yang melalukan tindak kekerasan," ucap Brayn dengan nada tegas.
"Yang loe lakuin itu sudah melanggar peraturan sekolah, loe ngertikan?" tanya Brayn, namun Clarisa masih tetap saja diam.
"Karena loe yang salah, jadi gue ingin loe minta maaf sama merry, dan berjanji tidak akan pernah mengulangi perbuatan loe hari ini!" printah Brayn kepada Clarisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Karena Perjodohan
Teen FictionAssalamu'alaikum... Deskripsi dari judul cerita ini adalah: Meraungi kisah cinta, persahabatan dan hidup seorang gadis remaja berumur 18 tahun yang bernama Clarisa Alnindita Wijaya, yang tumbuh menjadi gadis dewasa tanpa kasih sayang yang penuh dari...