Episode 51 (Kepergian Brayn)

1.4K 65 2
                                    

Sore hari setelah pulang dari sekolah tadi, Clarisa tak langsung pulang kerumah. Ia menyempat 'kan diri berkunjung ke suatu tempat, yang tak lain adalah makam tempat peristirahatan terakhir sang omma dan oppa yang merupakan orang tua dari sang mami.

"Astaghfirullah! Ternyata udah mau malam, lama juga gue disini," ucap Clarisa bermonolog.

"Omma, oppa! Clarisa pamit pulang dulu ya, Clarisa janji akan sering-sering ke sini," ucap Clarisa seraya mengusap kedua batu nisan itu secara bergantian.

Malam itu cuaca tidak mendukung, Clarisa yang hanya naik ojek untuk pulang kerumah akhirnya terguyur hujan, meskipun sempat di tawari berteduh ia menolaknya agar cepat tiba di rumah.

"Mati gue, bisa kena omelan ketos lagi," ucap Clarisa sambil mengigit bibirnya sendiri dan berjalan perlahan memasuki rumah.

"NON RISA! KENAPA HUJAN-HUJANAN BEGINI?" teriak bi Surti dari balik pintu.

"Yaampun Bibi, ngagetin aja deh!" ucap Clarisa dengan pandangan ke sana kemari.

"Kenapa hujan-hujanan non, ayo bibi buatin susu jahet supaya ngga masuk angin," ucap bi Surti seraya melangkah ke arah dapur.

"Non! Ngapain masih disitu, ayo!" seru bi Surti.

"Eh! Iya bi tunggu," ucap Clarisa seraya mengekor di belakang bi Surti.

"Non nyariin siapa sih?" tanya bi Surti yang sejak tadi melihat gerak gerik Clarisa.

"Si ketos kemana bi?" tanya Clarisa tanpa sadar.

"Eh! Maksud aku itu, Brayn bi hehehe ...." Clarisa tertawa cengengesan saat sadar akan ucapannya.

"Non ini ada-ada saja deh," ucap bi Surti seraya menggelengkan kepalanya.

"Den Brayn tadi jam empat sudah terbang ke Jepang, oh iya dia juga nitip pesan sama bibi, den Brayn nyimpan sesuatu di lemari suruh non buat buka nanti." Bi Surti mengucapkan itu seraya fokus meracik susu jahenya.

"Jepang Bi?" tanya Clarisa kaget.

"Iya non Jepang, ini susunya minum dulu, terus cepetan mandi ya non!" perintah bi Surti.

"Iya Bi, makasih ya," ucap Clarisa.

Setelah menghabiskan susunya, Clarisa beranjak ke kamarnya. Saat sampai di kamar ia langsung membuka lemari, terlihat pakaian Brayn yang berkurang dan terlihat sebuah kotak sedang di sana. Clarisa mengambil kotak tersebut lalu kembali menutup rapat lemarinya, ia tak langsung membuka kotak tersebut, ia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan meletakan kotak tersebut di atas tempat tidur.

Clarisa berendam air hangat di dalam bathtup, seraya memejam 'kan kedua matanya.

"Seberapa gak pentingnya sih gue di mata loe, loe ninggalin gue tanpa izin dari gue," ucap Clarisa tersenyum hambar, masih dengan mata yang terpejam.

Lama bergulat dengan fikirannya, akhirnya Clarisa tertidur di dalam bathtup.

"Aduh gue ketiduran," ucap Clarisa seraya buru-buru mengambil handuknya.

Setelah berpakaian menggunakan piyama lengan panjang, Clarisa sedikit mempoles wajahnya dan menggerai lurus rambut indahnya.

Saat dirasa cukup, ia mulai melangkah 'kan kakinya naik ke atas ranjang dan mulai membuka kotak tersebut.

"Coklat?" tanya Clarisa saat melihat satu kotak coklat silverqueen.

"Kelinci?" tanyanya lagi, saat melihat boneka kelinci ukuran kecil.

Clarisa memutar-mutar boneka tersebut, hingga ia menemukan sebuah tombol di balik tubuh kelinci tersebut.

Trek ....

Menikah Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang