Brayn dan Clarisa kini tengah terduduk bersampingan di salah satu kursi tamu. Clarisa sesekali melirik ke arah Zaskia dan mamahnya yang terduduk tak jauh dari keduanya.
'Duh ... ngapain si Zaskia pake ikut segala, sih!' ucap Clarisa dalam hati.
"Kenapa?" tanya Brayn yang melihat gelagat Clarisa.
"Aku ke sana dulu, boleh?" tanya Clarisa kepada Brayn.
"Zaskia?" tanya Brayn yang seakan paham dengan keadaan.
"Iya," sahut Clarisa.
"Ya, sudah, tapi jangan lama-lama, ya!" ucap Brayn seraya tersenyum.
Clarisa beranjak dari posisinya dan melangkah ke arah Zaskia. Setelah mendapatkan izin dari sang suami.
"Hai, Tante," sapa Clarisa. Lalu mencium tangan Ibu Zaskia.
"Hai ... siapa, ya?" tanya wanita tersebut.
"Eh, Sa?" Zaskia membuka matanya yang tengah terpejam seraya mendengarkan musik itu.
"Aku teman Zaskia, Tan," sahut Clarisa.
"Iya, Mah. Teman Kia ini," ucap Zaskia.
"Yang namanya Clarisa?" tanya wanita tersebut.
"Iya, Mah," sahut Zaskia.
"Kenalin, Tente Siksa," ucap Tante Siska seraya mengulurkan tangannya.
"Clarisa, Tan," sahut Clarisa setelah membalas uluran tangan Tante Siska.
"Tan, boleh aku bicara sama Zaskia dulu?" ucap Clarisa.
"Oh, iya, boleh kok. Silahkan, Nak!" ucap Tante Siska.
"Ayo, ikut gue sebentar!" titah Clarisa sedikit berbisik di telinga Zaskia.
Clarisa menarik tangan Zaskia dan membawanya ke arah kursi bagian belakang.
"Kenapa, Sa?" tanya Zaskia dengan alis menyerit.
"Lo ngapain ke sini? Lo tau enggak, Ki? Ini pesta orang tua Ar---" Ucapan Clarisa dipotong oleh Zaskia.
"Orang tua Arka, 'kan?" ucap Zaskia.
"Lo udah tau, Ki?" tanya Clarisa dengan raut wajah sendu.
"Maksud lo apa, sih, Sa? Emang kenapa kalau acara orang tua Arka?" tanya Zaskia kepada Clarisa.
"Hari ini juga bersamaan dengan pertunangan Arka, Ki," jelas Clarisa.
"Ya, terus ... kenapa, Sa?" tanya Zaskia pura-pura baik-baik saja.
"Mungkin Caca bisa lo bohongin, Ki, tapi gue enggak. Gue lihat semua kejadian lo sama Arka di toilet sekolah tempo lalu," jelas Clarisa.
Degh!
Zaskia tercengang mendengar penjelasan Clarisa. Tak terasa air matanya luruh begitu saja.
"Sabar, Ki. Gue yakin, lo pasti akan dapat yang lebih baik dari Arka," ucap Clarisa serasa menempuk pundak Zaskia.
"Iya, Sa. Thanks, ya," sahut Zaskia. Clarisa hanya mengangguk sebagai jawaban, seraya tersenyum simpul.
Setelah berbicara dengan Zaskia, Clarisa kembali menghampiri Brayn. Begitu juga dengan Zaskia yang kembali menghampiri sang mamah.
"Lama, ya?" tanya Clarisa kepada Brayn.
"Enggak, kok," sahut Brayn. Pria itu menarik pinggang Clarisa dan mendudukannya tubuh Clarisa di sampingnya.
Tak lama setelah itu, terlihat seorang wanita berwajah cantik, menggunakan gaun berwarna baby blue, tengah menaiki panggung acara. Wanita yang diperkirakan hampir seumuran dengan Clarisa, mungkin saja itulah wanita yang akan dijodohkan dengan Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Karena Perjodohan
Teen FictionAssalamu'alaikum... Deskripsi dari judul cerita ini adalah: Meraungi kisah cinta, persahabatan dan hidup seorang gadis remaja berumur 18 tahun yang bernama Clarisa Alnindita Wijaya, yang tumbuh menjadi gadis dewasa tanpa kasih sayang yang penuh dari...