Clarisa yang kini telah kembali ke rumahnya, ia bergegas membersihkan dirinya. Berhubung hari ini adalah hari ke pulangan bunda Hanum dan ayah Andra, jadi Clarisa memutus 'kan untuk segera pulang ke kediaman Atmadja.
"Bi! Clarisa pulang dulu ya," pamit Clarisa.
"Iya non, sering-sering ke sini ya non!" ujar bi Suryah.
"Iya bi, nanti kalau aku ada libur aku sempetin buat ke sini ko bi," ucap Clarisa.
"Kalau gitu Clarisa pamit Bi, Assalamualaikum," ucap Clarisa setelah mencium jemarin bi Suryah.
"Waalaikumssalam non," sahut bi Suryah.
Clarisa pulang di antar oleh sopir pribadi keluarga Wijaya. Setelah beberapa lama ia akhirnya sampai di rumah Brayn, saat itu Clarisa di sambut oleh bi Surti.
"Non Risa! Aduh bibi kangen non," ucap bi Surti.
"Assalamualaikum bi, Clarisa juga kangen sama bibi," sahut Clarisa.
"Waalaikumssalam non, ayo non silahkan masuk!" seru bi Surti.
"Bi, ayah sama bunda udah pulang?" tanya Clarisa.
"Iya non, mereka udah pulang sejak satu jam yang lalu," jelas bi Surti. Clarisa hanya menganggukan kepalanya.
"Non istirahat aja dulu, bibi mau masak dulu untuk makan siang," jelas bi Surti.
"Ngga bi, aku mau ikut juga deh bantuin bibi," ucap Clarisa.
Setelah lama berkutat dengan peralatan dapur, Clarisa dan bi Surti telah menyelesaikan kegiatan mereka.
"Alhamdulillah, bi aku pamit ke kamar dulu yah," pamit Clarisa.
"Iyah non silahkan!" sahut bi Surti.
Saat hendak menuju ke kamarnya, Clarisa melihat ayah dan bunda menuruni anak tangga, Clarisa memutuskan untuk menghentikan langkahnya.
"Bun, Yah!" sapa Clarisa.
"Eh sayang, kamu udah pulang?" tanya bunda Hanum, sedangkan ayah Andra hanya tersenyum membalas sapaan Clarisa.
"Sudah bun, baru aja," jawab Clarisa, seraya melangkah 'kan kakinya mendekati kedua mertuanya itu, dan hendak mencium tangan keduanya.
"Ayo sayang, kita turun makan siang!" ajak bunda Hanum.
"Iya bun, Clarisa mau ke kamar dulu sebentar, nanti aku menyusul," pamit Clarisa.
"Oh gitu, yaudah sayang bunda tunggu di bawah ya. Brayn belum pulang ya?" tanya bunda Hanum.
"Belum bun," jawab Clarisa seraya menggelengkan kepalanya.
***
Selepaskan membersihkan tubuhnya, Clarisa duduk di hadapan cermin rias milik Brayn, karena semenjak beberapa hari terakhir ini ia dan Brayn sudah memutuskan untuk menemapati kamar yang sama.
Clek ....
Clarisa yang telah selesai dengan aktifitasnya, ia menolehkan kepalanya saat mendengar deritan pintu. Terlihatlah sosok Brayn yang masuk ke dalam kamar, masih dengan mengenakan seragam sekolah lengkap di tubuhnya, Brayn hanya melihat Clarisa sekilas, namun tak ada ucapan apapun.
"Loe udah pulang?" tanya Clarisa.
"Hem," jawab Brayn singkat.
"Bunda sama ayah, udah nunggu di bawah untuk makan siang," jelas Clarisa.
"Nanti gue nyusul," jawab Brayn dingin seraya melepas dasi dan kancing seragamnya.
"I ... iya," Clarisa melangkahkan kakinya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Karena Perjodohan
Teen FictionAssalamu'alaikum... Deskripsi dari judul cerita ini adalah: Meraungi kisah cinta, persahabatan dan hidup seorang gadis remaja berumur 18 tahun yang bernama Clarisa Alnindita Wijaya, yang tumbuh menjadi gadis dewasa tanpa kasih sayang yang penuh dari...