Brayn yang mendengar ucapan terimakasih dari Clarisa hanya mengacungkan jempolnya tanpa berbalik kearah Clarisa.
-----
Sedangkan ditempat lain, Caca dan juga Zaskia tengah dihukum untuk merapihkan buku diperpustakaan."Haduh cape nih pegel tangan gue, haus lagi," kata Caca lesu sambil duduk dilantai.
"Manja banget sih jadi cewe," ketus Kenzo.
"Hey Kenken, ini tuh beneran cape tau. Loe sih enak cuma ngeliatin doang," kata Caca sambil mentap Kenzo kesal.
"Terus masalah buat Loe," kata Kenzo tak perduli.
"Buruan deh loe selesaiin," perintah Kenzo sambil berjalan keluar perpus.
"Hissss nyebelin banget tuh si Kenzo," gerutu Caca kesal.
Sedangkan Zaskia dia tak sendiri, dia memanfaatkan Satya untuk membantunya membersihkan buku-buku, lagi pula Satya memang tak sejahat Kenzo fikir Zaskia dan Caca.
Caca benar-benar sudah sangat lelah, keringat bercucuran di dahinya, dia kini tengah duduk bersandar ditembok.
"Nih minum," suara datar Kenzo, sambil menyerahkan sebotol le minerale dingin, dan satu bungkus tisu.
"Makasih Kenken," jawab Caca, lalu dengan segera dia menyambar botol minuman itu.
Sambil minum Clarisa berfikir bahwa Kenzo tak seburuk yang dia fikirkan, setelah minum Caca membersihkan keringatnya dengan tisu.
"Gak gratis ya, kerjaan loe gue tambah rapihin buku dirak yang sebelah sanah." tunjuk Kenzo.
Hancur sudah lamunan Caca, dengan cepat dia menghapus fikiran baik tentang Kenzo tadi, sebelum bergegas untuk merapihkan buku dirak yang ditunjukan Kenzo barusan, Caca melempar botos bekas minumannya kelantai dengan keras, sehingga membuat Kenzo terkesiap kaget.
"Astaghfirullah," ucap Kenzo sambil mengelus dada, hampir saja phonsel ditangan Kenzo jatuh kelantai.
-----
Saat jam pulang sekolah tiba, semua murid SMA HARAPAN BANGSA berhamburan keluar kelas.Clarisa dan kedua sahabatnya kali ini tak banyak berbicara seperti biasanya, karena si bawel Caca lagi sangat kelelahan hari ini, akibat ulah si Kenzo itu.
"Gays gue duluan ya, supir gue udah datang tuh," pamit Zaskia kepada Clarisa dan Caca.
"Oke," jawab Caca singkat.
"Hati-hati Ki, salam buat nyokap bokap loe," jawab Clarisa.
Setelah kepergian Zaskia, Caca mengajak Clarisa untuk ke kantin sebelum pulang.
"Sa kekantin dulu yuk," ajak Caca.
"Loe aja deh, gue pengen buru-buru balik nih," tolak Clarisa, lututnya memang masih sedikit keram.
"Oh ya udah deh, gue kekantin dulu ya Sa," pamit Caca.
"Yoi, eh tunggu deh gue ko gak lihat mobil loe Ca," tanya Clarisa yang melihat kearah parkiran.
"Gue dianter Sa, untung aja gue gak bawa mobil sendiri hari ini, soalnya badan gue lemes banget Sa," kata Clarisa memelas.
"Oh, yaudah sono isi tenaga loe dulu, entar keburu datang jemputan loe," kata Clarisa, dan diangguki oleh Caca.
Stelah kepergian Caca, Clarisa berjalan kearah parkiran untuk duduk menunggu jemputan, suasana sekolah sudah lumayan sepi karena jam pulang sekolah sudah berlalu dari 30 menit yang lalu.
Clarisa kini tengah duduk termenung dengan lamunannya, namun lagi-lagi ada seseorang yang berbisik ditelinganya dari arah belakang, Clarisa sudah tak asing orang tersebut pasti Brayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Karena Perjodohan
Teen FictionAssalamu'alaikum... Deskripsi dari judul cerita ini adalah: Meraungi kisah cinta, persahabatan dan hidup seorang gadis remaja berumur 18 tahun yang bernama Clarisa Alnindita Wijaya, yang tumbuh menjadi gadis dewasa tanpa kasih sayang yang penuh dari...