Episode 73 (Kepergian)

1.5K 113 26
                                    

Arka mengejar langkah Zaskia yang hendak pergi dari halaman rumahnya. Sejenak ia tak memikirkan soal sang ayah, yang ada dalam pikirannya hanyalah Zaskia. Wanita yang mampu membuat hari-harinya, tak tak tenang akhir-akhir ini.

Grep!

"Zas, gue mohon maafin gue," pinta Arka dengan suara lirih. Ia memeluk erat tubuh gadis tersebut.

"Lepas, Ar! Lo enggak boleh kaya gini, lo harus kembali ke dalam, jangan buat orang tua lo kecewa," ujar Zaskia, seraya melonggarkan pelukan Arka.

Arka yang mendengar penuturan Zaskia barusan, merasa sangat geram, dengan sekali gerakan ia mampu membuat Zaskia terpojok di tembok pagar rumahnya.

"Maksud lo apa, ha?" tanya Arka geram.

"Ma--maksud gue, lo jangan buat orang tua lo kecewa," ucap Zaskia terbata. Ia menggidikan bahunya ngeri, ketika melihat tatapan tajam Arka.

"Dengan membiarkan diri lo sekaligus diri gue, terluka?" tanya Arka seraya menyeritkan alisnya.

"Ma--maksud lo, ap---" Ucapan Zaskia terpotong, oleh perkataan Arka.

"Gue sayang sama lo," ucap Arka seraya menatap lekat Zaskia.

"Tapi ... kalau lo di usir, gimana Ar?" tanya Zaskia dengan raut wajah cemas.

"Ya, biarin saja. Gue sudah muak sama semua kelakuan bokap gue, tapi ... gue juga takut," ucap Arka seraya menundukan wajahnya.

"Kenapa? Lo takut di usir? 'Kan gue udah bilang Arka, lo balik sana!" titah Zaskia dengab wajah yang kembali terlihat kesal.

Pletak!

"Aw ... sakit tau!" ucap Zaskia meringis.

"Bisa gak, sih! Lo itu berpikiran yang baik dikit tentang gue," ujar Arka tak kalah kesal.

"Terus?" tanya Zaskia dengan wajah polosnya.

"Gue takut sama lo," sahut Arka.

"Ha? Sama gue?!" tanya Zaskia kaget.

"Iya, sama lo. Gue takut lo gak mau sama gue, saat nanti gue berubah kehidupan, maksud gue ... setelah gue gak tinggal di rumah ini lagi, gue bakalan merintis dari awal lagi," jelas Arka seraya menatap ke sekeliling rumahnya.

Bugh!

"Aw ... galak amat lo," kini giliran Arka yang meringis akibat bogeman Zaskia.

"Lo kira gue cewe matre, ha?" ucap Zaskia kesal.

"Terus kenapa lo bisa suka sama gue?" tanya Arka seraya menyeritkan alisnya.

"Ya, itu ka---" Ucapan Zaskia lagi-lagi di potong oleh Arka.

"Karena gue tampan, 'kan?" sahut Arka seraya merapihkan rambutnya.

"Nggaklah! Tampanan juga Dig---" Zaskia menghentikan ucapannya, saat nerta hitam di hadapannya berubah menjadi tajam.

"Hehehe ... ngga kok," sambung Zaskia seraya menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Ayo, gue antar pulang!" ajak Arka seraya menarik lengan Zaskia.

"Tapi gue sama mamah," sahut Zaskia.

"Mobil mamah lo, mana?" tanya Arka seraya menatap ke sekeliling.

"Loh! Mamah ninggalin gue!" ucap Zaskia tak percaya.

"Udah, itu artinya takdir memikah kepada kita," sahut Arka.

"Ih, nyebelin banget, sih, lo Ar!" ucap Zaskia dengan raut wajah kusam.

"Udah, ayo!" ajak Arka lagi.

Menikah Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang