Episode 15 (Perjanjian yang Terlupakan)

1.3K 68 2
                                    

Awas aja tuh murid baru, lagian cantikan juga gue kali kemana-kemana," cerocos Caca yang sedang kesal itu.

"Ehh ngomong-ngomong tuh anak satu kemana," tanya Zaskia pada Caca.

Yang dimaksud oleh Zaskia adalah Clarisa.

"Gue gak tau, tadi baru mau jalan Katanya," jawab Caca.

"Oh yaampun, baru kemarin tuh anak datang gak terlambat, eh sekarang udah kumat lagi" ucap Zaskia sambil menepuk jidatnya.

"Loe kaya gak tau dia aja, ngikutin moodnya kali." jelas Caca.

"Ehh ayo buruan udah appel nih," kata Zaskia mengajak Caca.

"Oke deh," jawab Caca sambil mengikuti langkah Zaskia.

Setelah appel pagi ini, mereka diperintahkan untuk menunggu jam pelajaran setelah selesai rapat guru hari ini, dan tidak diperkenankan untuk bolos.

"Untung aja gak langsung masuk, jadi tuh anak gakan terlambat masuk kelas," ucap Caca lega.

"Iya aman masuk kelas, tapi pasti dapet hukuman lagi tuh anak," kata Zaskia menimpali ucapan Caca.

"lah ko loe bisa ngomong gtu ?" tanya Caca pada Zaskia.

"Loe kaya gak tau aja, ketos kita tiap hari kan keliling kek satpol pp," jawab Zaskia, sedangkan Caca hanya menepuk jidatnya.

Caca dan Zaskia kini tengah berada ditaman belakang sekolah, tempat ini diyakini mereka tempat yang akan dilewati saat Clarisa masuk dalam keadaan terlambat.

Sedang asik mereka berbincang, perhatian mereka teralihkan saat melihat Merry Cs lewat.

Gue kesel banget sama mereka, gue masih dendem gara-gara kejadian dikantin waktu itu," ucap Caca sambil menatap tajam mereka dari jarak jauh.

"Gue heran deh, Clarisa yang jadi korban, ko jadi loe yang dendem sih." kata Zaskia.

"Heyy ogeb, ko loe jadi belain tuh mak lampir sih," kesal Caca, sambil gantian menatap Zaskia tajam.

"Bukan gitu maksudnya, iya deh gue salah, jadi kita mesti gimana nih ?" tanya Zaskia sambil cengengesan.

"Klo kita buat perhitungan sama mereka gimana ?" usul Caca.

"Boleh juga tuh, jadi kapan kita buat perhitungan sama mereka ?" tanya Zaskia pada Caca.

Belum sempat Caca menjawab pertanyaan dari Zaskia, mereka dikagetkan oleh seseorang yang berdehem tak jauh dibelakang mereka, dan kini berjalan mendekat kearah mereka.

"Ehemmm.. perhitungan ya, perhitungan apa ?" tanya Brayn dengan tatapan mengintimidasi.

"Ehh kak Brayn hehehe, bukan apa-apa kak, itu tadi perhitungan matematika iya kan Ki," kata Caca cengengesan.

"Hehe iya itu perhitungan matematika," jawab Zaskia sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Gue udah berdiri disanah sejak 15 menit yang lalu, dan siapa yang seperti satpol pp hemm ?" tanya Brayn sambil menyeritkan alisnya.

"Ehh ohh itu..anu kak, itu.." jawab Zaskia gelagapan.

"Anu apa ?" tanya Brayn lagi, kali ini dengan suara datar.

Glekkk..

Zaskia menelan salivanya dengan susah payah.

"Matilah gue, kali ini gue bakalan ngerasain ada diposisi Clarisa." guman Zaskia dalam hati.

Berbeda dengan Caca, dia terlihat santai dan kenyataannya dia memang senang jika akan dihukum terlebih oleh sang pujaan hatinya, namun tak dipungkiri ada rasa takut dilubuk hatinya, setelah mengingat penjelasan Clarisa tentang hukuman yang selalu diberikan oleh Brayn.

Menikah Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang