Episode 54 (Benar-Benar Berubah)

1.6K 108 30
                                    

Suasana kelas kini sangat sepi, yang terdengar hanyalah suara guru yang tengah memberikan penjelasan.

Teng ... teng ....

Setelah beberapa menit berlalu akhirnya bunyi bel di SMA Harapan Bangsa terdengar di seluruh penjuru kelas, termasuk kelas yang di tempati oleh Clarisa saat itu.

"Kantin gays?" tanya Caca.

"Kuy!" sahut Zaskia.

"Sa, ayo dong!" seru Zaskia.

"Gue mager banget nih," ucap Clarisa dengan malas.

Ia sangat malas ke kantin, pasalnya sejak kemarin ia tak berbicara dengan Brayn hingga tadi pagi, Brayn tak menegurnya sama sekali apa lagi menjelaskan soal Kana yang berada di dalam mobilnya kemarin. Terlebih anak kelas tiga hari ini pasti berkeliaran di sekolah, karena mereka tengah menyiap kan acara perpisahan untuk kelulusan besok.

"Loe gak lapar?" tanya Caca.

"Lapar sih," jawab Clarisa cengengesan.

"Ya udah buruan ke kantin Sa!" kesal Caca.

Ketiga gadis tersebut berjalan beriringan menuju kantin.

Saat hendak melangkah masuk, Clarisa melihat sosok Brayn di salah satu meja kantin, dan tak sengaja netra mereka saling menatap namun Brayn memutuskannya lebih dulu.

Clarisa yang melihat hal itu, hatinya mulai tak tenang.

"Mau duduk sebelah mana?" tanya Zaskia.

"Terserah loe aja, loe yang pilih," sahut Caca.

"Gue juga ngikut," jawab Clarisa.

Sialnya Zaskia malah memilih meja yang letaknya tak terlalu jauh dari meja, yang ditempati oleh Brayn dan teman-temannya.

Saat ketiganya melewati bangku Brayn, Clarisa sempat tertegun di tempat kala Brayn berucap dengan kata-kata yang ia yakini menyinggung dirinya.

"Jangan terlalu benci Ken, ntar loe jadi orang munafik yang menelan butiran kata-kata loe sendiri," ucap Brayn tepat ketika Clarisa melintas di sampingnya.

Clarisa yang mendengar hal itu, mengeratkan kedua tangannya, giginya saling bertautan menahan emosi.

Berbeda dengan Kenzo dan Caca, mereka malah saling pandang seraya tersenyum, dan hal itu mampu membuat Caca salah tingkah sendiri dengan senyuman yang Kenzo berikan.

"Makan yang kenyang By," bisik Kenzo. Caca hanya tersenyum malu, seraya menganggukan kepalanya.

* * *

Di meja yang tak jauh dari Brayn, Clarisa tengah menikmati semangkuk bakso pedas dan segelas jus orange dingin.

"Ah, kenyang akhirnya," ucap Clarisa setelah menegus jus orangenya hingga tandas tak tersisa.

"Wih! Loe lapar banget ya Sa?" tanya Zaskia seraya menggeleng tak percaya.

"Gue gak sarapan tadi," jawab Clarisa acuh.

"Tumben Sa?" tanya Caca.

"Ya gitulah!" sahut Clarisa seraya mengangkat kedua pundaknya.

Saat sedang berbincang, tiba-tiba datanglah seseorang yang lama tidak pernah lagi bertemu dan berduel bersama Clarisa, siapa lagi kalau bukan Merry.

"Kebetulan ada loe," ucap Merry seraya memainkan kipas di lengannya.

"Kangen loe sama gue?" tanya Clarisa dengan tatapan malas.

"Naj*s!" jawab Merry seraya mengibaskan rambutnya.

"Kenapa loe ngindarin gue terus? Udah takut loe ya sama gue?" tanya Merry dengan nada mengejek.

Menikah Karena PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang