1. Sebab Akibat

15.8K 984 125
                                    

Jeno berjalan perlahan, tanpa suara. Tangannya memegang kenop pintu dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara apapun disana.


Kakinya mengendap-endap bagaikan pencuri, tapi bagaimana mungkin dia akan mencuri dirumahnya sendiri?

Tidak, Jeno berjalan mengendap untuk menghindari amukan dari ibunya yang ganas jika dia sampai ketahuan pulang pukul dua dini hari.


"Huh... Aman" menghela nafas lega, dengan tangannya yang memegang kenop pintu yang ia yakini adalah pintu kamarnya sebelum....

Klik...

Lampu rumah tiba-tiba menyala, di ujung ruangan ibunya berdiri layaknya patung namun dengan wajah garang.

Jeno menelan ludah, dia ketauan!

"Ibu kenapa belum tidur di jam malam seperti ini?" Tanya Jeno basa-basi, tak lupa cengiran khas miliknya.


Pria itu menghela nafas sebanyak tiga kali. "Kau tau pukul berapa sekarang?"

"Umm.. 2 pagi"


"Lantas... KENAPA KAU BARU PULANG ANAK NAKAL?!" Pria yang di panggil ibu itu berteriak kencang dihadapan wajah Jeno, mungkin Jika di film-film teriakan ibunya bisa membawa badai yang akan menerbangkan tubuh Jeno.


Itulah kenapa Jeno benar-benar takut jika ibunya sudah marah.


Sementara satu pria yang sedari tadi menunggu sambil tertidur di sofa pun terbangun karena suara menggelegar milik istirnya. Jeno yang melihat ayahnya terbangun langsung berlari kearah sang ayah untuk mencari perlindungan.


"Ampun ibu, aku tidak akan mengulanginya lagi, ampun~~" ucapnya sambil berusaha menghindar dari pukulan sang ibu yang sedang berada di puncak amarahnya. Jung jaehyun selaku kepala keluarga tentu terkejut disaat Kim doyoung--- istirnya tiba-tiba berlari kearahnya untuk memukul Jeno. Namun tiap pukulan yang meleset dia pun menjadi terkena imbasnya.



"Kemari kau anak nakal... Ibu tau kau balapan lagi bukan hah?"


Jeno berlari kearah samping ayahnya disaat ibunya hendak menghampiri. Jaehyun yang berada ditengah-tengah situasi ini pun menjadi bingung.


Sebagai kepala keluarga dia bangkit. "CUKUP... "suaranya meninggi, membuat ibu dan anak itu terdiam di tempatnya. "Lebih baik kita bicarakan baik-baik tanpa kekerasan demi kenyamanan bersama" ucapnya sambil tersenyum kikuk apalagi disaat melihat istrinya yang menatapnya datar.


Kini ketiganya duduk di sofa, setelah sepakat untuk melakukan musyawarah terlebih dahulu.


"Apa kau ingin mati hah? Bagaimana jika kau menabrak tiang pembatas jalanan saat kau melakukan balapan liar? JAWAB!" Jeno maupun jaehyun terlonjat kaget disaat doyoung berteriak sambil mengberak meja.



Jeno menunduk. "Aku tidak akan mengulanginya lagi, Bu" matanya berbinar lengkap dengan linangan air mata, mencoba merayu ibunya agar percaya.


Plak..

Namun kepala belakang nya malah di pukul, Jeno mendesah kecewa ibunya sulit sekali untuk dibohongi.



"Sudah berapa kali kau mengucapkan kalimat itu? Dan hasilnya selalu sama, besoknya kau lupa dengan janji yang kau ucapkan." Menghela nafas doyoung lelah dengan kelakuan anak semata wayangnya yang selalu menantang maut. Sementara jaehyun yang berada di sisinya hanya mengusap punggung istrinya itu untuk memberikan ketenangan, sesekali dia menguap.


"Kapan kau akan menjadi dewasa? Menjadi seorang pria yang bertanggung jawab disaat kau bahkan tak pernah menepati ucapanmu? Sekarang aku tanya padamu apa kau seorang pria?"



Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang