"Ayo kita pergi ke kedai yang ada di pinggir jalan seperti biasanya" Ajak haechan sambil menarik tangan Renjun yang berada di samping tubuhnya.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu sehingga keduanya saat ini tengah berjalan menuju keluar gerbang.
Mata Renjun berbinar mendengar ajakan haechan untuk pergi ke kedai yang biasa mereka kunjungi. Namun anak itu kembali membuang nafasnya disaat Renjun ingat kalau saat ini dia tak memiliki uang sepeserpun.
Cobaan hidupnya berat sekali untuk bulan ini.
"Kupikir aku tidak bisa" tolak renjun, wajahnya terlihat tidak enak menolak ajakan dari haechan.
"Kenapa? Bisanya kau yang paling bersemangat tentang ini. Bahkan jisung sudah menunggu disana terlebih dahulu" haechan menjelaskan disaat dia ingat kalau jisung membolos satu pelajaran untuk makan siang.
"Aku ada pekerjaan rumah, kau pergi saja sendiri kasian jisung sudah menunggu lama disana" kata renjun sambil memberi alasan, dia hanya tak enak jika harus jujur kalau dia tak memiliki uang sepeserpun. Terlebih lagi haechan pasti akan bertanya-tanya kenapa renjun tak memiliki uang.
Renjun sedang malas untuk meladeni haechan jika sudah bertanya, terlebih lagi dia tidak tau alasan apa yang akan dia berikan pada sang sahabat. Tidak mungkin renjun memberitahukan haechan yang sebenarnya.
"Kau ini! Ya sudah aku pergi. Dah~" pemuda manis itu melambaikan tangannya lalu pergi dengan cepat meninggalkan renjun seorang diri di depan gerbang sekolahan.
Renjun mengedarkan matanya yang tak sengaja menatap jeno di seberang sana, sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon dan raut wajahnya terlihat sangat bahagia.
Renjun jadi berpikir apa yang membuat Jeno sesenang itu. "Apa jeno baru saja memenangkan lotre?" Matanya membulat sempurna, baru saja renjun hendak menghampiri Jeno namun pemuda itu sudah lebih dahulu pergi dengan kakinya yang memacu cepat.
Tanpa sadar Renjun mencebikan bibirnya, dia cemberut.
Berakhir Renjun pulang seorang diri dengan berjalan kaki. Dia berjalan di pinggir trotoar dimana beberapa toko berjejer rapih.
Sedikit bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa bosan. Tiba-tiba renjun menghentikan langkahnya disaat matanya tak sengaja melewati selembar kertas yang menempel di salah satu pohon.
Dengan cepat renjun melangkah mundur, deretan kata yang tercetak ia baca dan seketika itu matanya berbinar cerah.
"Pekerjaan! Mereka membutuhkan seorang pekerja" Renjun merobek kertas tersebut dari batang pohon untuk ia bawa menuju tempat yang menjadi tujuannya saat ini.
Itu benar. Renjun harus bekerja untuk mendapatkan uang, renjun berlari cepat menuju tempat yang tertera.
Renjun tak bisa terus berdiam diri untuk melanjutkan hidup, dia harus bekerja agar bisa menyambung kehidupannya sendiri.
Tangannya dengan cepat membuka pintu belakang sebuah restoran yang sedang membutuhkan pekerjaan.
"Paman apa masih ada lowongan untukku Bekerja?" Tanya dengan cepat tanpa permisi. Bahkan pria tua yang melihat hal tersebut nampak terkejut sehingga hanya berdiam diri, mematung.
Renjun yang menyadari aksi bodohnya hanya menepuk kepalanya sendiri disaat melihatan raut wajah pria tua yang nampak schok.
Tersenyum canggung kemudian melangkah keluar sambil menutup pintu nya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married | Noren
Fanfiction[Completed✓] ❝Menikah di usia muda, merupakan perjalanan cinta bersama dia❞ Start: 8 Agustus 2021 Fin : 7 November 2023 ©Tykoo57