Serasa sudah lama sekali bagi Jeno merasakan hal ini; ketika ia terbangun, dan di hadapkan oleh wajah Renjun yang masih tertidur pulas dalam dekapannya.
Jeno memeluknya semakin erat, sesekali ia memberikan kecupan ringan pada garis rahang Renjun yang merasa tidak terganggu dalam tidurnya. Jeno memantulkan senyuman tenang, jari jemarinya terangkat untuk mengelus pipi tembam yang untungnya tidak menghilang setelah kejadian yang membuat tekanan batin kemarin.
Tapi kegiatannya yang sedang mengagumi itu terganggu oleh bel rumah yang di tekan terus menerus dari luar. Renjun terbangun dari tidur pulasnya, mata sayu nya menatap ke arah Jeno sambil bertanya dengan suara parau. "Siapa?"
"Tidak tahu, mungkin ayahmu? Kau belum memberitahunya kah?"
"Aku sudah memberitahunya kok." Renjun berpikir, sambil kembali mengingat kalau kemarin malam ia sudah memberitahu ayah nya kalau ia akan kembali tinggal di rumah ini.
Keduanya bangun dari ranjang yang nyaman, Jeno mengusap wajahnya kasar, sedikit merasa takut; gebrakan apa lagi yang akan terjadi di hidupnya. "Biar aku buka." Dengan itu dia berjalan menuju pintu, dan Renjun mengekori di belakang dengan pelan.
Dan saat Jeno membuka pintu...
Plak...
Oh tuhan dia merasakan tamparan yang begitu hebat mengenai wajahnya.
Salah satu dari mereka menerobos masuk hanya untuk memegang pundak Jeno dan mengguncangnya.
"Katakan kau mau apa? kau mau apa Jenooooo!"
Bolehkan sekarang Jeno bernafas lelah?
Seumur hidup jadi begini kah rasanya di tampar oleh jutaan dolar?
Pelaku utamanya masih selalu orang yang sama. Jeno menatap ayahnya yang berdiri di ambang pintu, sambil memegangi Tas kantor yang sengaja di buka berisikan beberapa gepok uang disana, lewat mata mereka saling berpandangan seolah berbicara melalui itu.
Jaehyun menghela nafas lelah, dia menunjuk Doyoung dengan dagunya kemudian menggeleng pelan, seolah mengatakan. "Tidak ada yang bisa menentang kehendaknya."
Renjun yang mengintip di balik tembok ikut meringis, dari pada menghampiri lebih baik ia bersembunyi disini saja lah.
"Apalagi yang ibu lakukan~~~" Tanpa sadar Jeno merengek.
"Yang ibu lakukan?" Doyoung mengambil Tas kantor dari tangan Jaehyun kemudian mengguyur Jeno dengan semua uang yang ada didalamnya itu. "AMBIL SEMUA! SEMUA ITU UNTUKMU ANAKKU TERSAYANG!!!!"
"Kau bebas membeli apapun dan menggunakannya untuk segala hal yang kau inginkan!!" Doyoung memeluk Jeno dengan erat, demi Tuhan ini adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya. "Cepat kemasi barang-barangmu dan Renjun, mulai sekarang kalian akan tinggal dengan ibu, bagaimana? Oh iya, dimana Renjun?" Kepala Doyoung menengok kesana-kemari. "Renjun sayang..? Kemari nak.. ibu disini untuk menemuimu.."
Sebelum ibunya melangkah lebih jauh, Jeno dengan cepat menahannya membuat Doyoung menyerit heran. Jeno memunguti lembaran uang yang berserakan di lantai sebelum akhirnya memberikannya kembali pada telapak tangan Doyoung.
"Eh? Kenapa? Kau sudah tidak suka dengan uang?"
"Pasti ada hal yang membuat ibu melakukan semua ini kan?" Bukannya menjawab Jeno malah balik bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married | Noren
Fanfiction[Completed✓] ❝Menikah di usia muda, merupakan perjalanan cinta bersama dia❞ Start: 8 Agustus 2021 Fin : 7 November 2023 ©Tykoo57