"Ayo cepat, kita akan pulang kerumah dulu lalu setelahnya aku akan mengantarkan mu bekerja." Aktifitas Jeno yang tengah memakai helm terhenti dirasa Renjun menarik baju belakangnya pelan.
Jeno melirik Renjun singkat. "S-sebenarnya aku sudah tidak bekerja lagi." Ucapnya ragu-ragu yang pastinya mengundang banyak pertanyaan dari Jeno.
"Kenapa?"
"Jaemin." Renjun mencicit pelan sementara Jeno terdiam, diam-diam dia menahan rasa kesalnya.
"Ada apa lagi dengan bocah itu? Dia membuat ulah padamu?"
"Tidak." Renjun menggeleng pelan. "Aku hanya tidak enak hati padanya, pertemuan terakhir ku dan Jaemin... aku pergi begitu saja."
Jeno mengusap wajahnya kasar. "Kenapa? Dia marah padamu karena kau menolak kencan buta nya? Ck! Bukanya sudah aku bilang untuk berhenti berhubungan dengannya." Bahu Renjun dia pegang seiring matanya yang menyorot netra milik Renjun. "Dia menyukaimu..." Ucapnya lirih.
"Aku tahu." Tanpa sadar Jeno meremas kedua bahu Renjun. "Dia juga mengatakan perasaannya padaku——" ucapan Renjun terhenti ketika Jeno langsung berbalik arah.
"Lalu? Ish! Berani sekali dia mengatakan hal itu padamu! Kau tahu aku tidak suka hal ini kan Renjun? Dan kau masih berhubungan dengannya setelah tahu maksud dia mendekatimu. Sadar atau tidak kau seperti memberi harapan padanya."
Renjun berpikir dia tidak bisa menyembunyikan hal ini lebih lama lagi dari Jeno, dasar dari sebuah hubungan adalah saling terbuka, meskipun Renjun tahu kalau Jeno tidak akan menyukai ini. "Semua ini terjadi tiga hari yang lalu, disaat kau menungguku, aku malah pergi dengan Jaemin disana lah dia mengatakan kalau dia menyukai ku."
"Astaga.. apa lagi kali ini?" Jeno bertanya dengan wajah yang terlihat semakin kesal. "Jadi, disaat aku menunggumu di bawah hujan selama beberapa jam.. kau malah pergi dengan Jaemin? Hah?"
"Aku kesal saat itu, aku kesal padamu saat itu! Dan kebetulan Jaemin mengajak ku untuk menonton film, aku juga tidak akan tahu kalau malam itu dia akan mengatakan perasaannya—— aku tidak pernah menyangka kalau Jaemin akan menyukai ku."
Pegangan Jeno terlepas, tanpa berkata lagi dia berbalik dan kembali mengenakan helmnya dengan cepat.
"Kau mau kemana?" Membuat Renjun berteriak di tempatnya.
Jeno memberikan tatapan datarnya. "Tentu saja memberikan pelajaran pada Jaemin, berani sekali dia mengungkapkan perasaannya padamu dan membabanimu seperti ini!" Jeno hendak menarik gasnya sebelum Renjun kembali berteriak dan menghampirinya.
"Yak, Jung Jeno! Jangan gila! Turun!" Tarikan pada ranselnya Jeno dapat.
"Lepaskan Renjun!"
"AKU BILANG TURUN! ATAU AKU AKAN MENENDANG MOTORMU!" Renjun mengangkat kakinya menandakan kalau ia tak main-main. "Turun Jung Jeno!" Tekannya sekali lagi.
Jeno menghela nafas tanda ia menyerah, dari pada Renjun menendang motornya yang di pastikan akan menimpanya, Jeno lebih memilih menurut.
"Lepaskan helm mu!" Sesuai perintah Jeno membuka dan menyimpannya kasar.
Greb..
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married | Noren
Fanfiction[Completed✓] ❝Menikah di usia muda, merupakan perjalanan cinta bersama dia❞ Start: 8 Agustus 2021 Fin : 7 November 2023 ©Tykoo57