11. Kencan Buta

3.4K 542 53
                                    

"Kenapa kau mengajakku ketempat seperti ini?" Renjun meletakan kedua telapak tangannya pada pipi seiring dengan mulutnya yang berbuka lebar saking kagumnya. "Tempat ini kan mahal.." rautnya berubah menjadi khawatir.

Jaemin membawanya pada sebuah restoran ternama di kota ini, dan sudah renjun pastikan kalau makanan yang berada disini pasti mahal.

Oh.. God! Renjun bahkan hanya membawa uang recehan. Bagaimana mungkin dia akan membayar makanan disini.

Tidak. Renjun tidak mau menghamburkan uang nya untuk itu. Renjun harus hidup hemat!

"Kenapa? Ayo masuk" Jaemin memegang tangannya, menarik Renjun dengan pelan untuk mengajaknya masuk kedalam restoran. Tetapi renjun malah terpaku di tempatnya berdiri yang membuat Jaemin menengok kebelakang untuk melihat renjun yang hanya berdiam diri sambil menggeleng pelan.

"Ada apa masalah?" Tanya Jaemin dengan pandangan yang tertuju pada Renjun sepenuhnya.

"Jaemin, sebaiknya kita pergi untuk makan di kedai yang berada di pinggir jalan saja. Uangku tidak akan cukup untuk membayar makanan di restoran ini.."


Jaemin terdiam.


Sementara Renjun bingung dengan keterdiaman Jaemin, tunggu apa Renjun mengatakan hal yang salah?

"Jadi kau mengkhawatirkan hal itu?"


"Tentu saja aku khawatir, kau ini bagaimana! Jika aku tak bisa membayar makanan disini setelah aku memakannya mereka pasti memarahiku dan menyuruhku untuk mencuci piring seperti di film-film yang ku tonton." Renjun berucap dramatis.


Setelah mendengar kan perkataan renjun yang tidak masuk akal, Jaemin hanya bisa menatap nya tak percaya.


"Ada apa dengannya?" Jaemin bertanya dalam hati.


"Renjun. Kau tak perlu mengkhawatirkan hal seperti itu karena aku yang akan membayar semuanya, kan aku yang mengajakmu berkencan "


"Oh.. Benarkah?"



Renjun menutup mulutnya mengunakan kedua tangan, dia benar-benar tak tau aturan kencan seperti ini.



Dan anggukan kepala Jaemin membuat renjun tambah bersemangat untuk menarik pria itu agar masuk kedalam.



Jika Jaemin yang membayar semuanya, renjun akan makan dengan banyak.



"Wow wow.. semua ini boleh ku makan?" Renjun menatap Jaemin dengan pandangan bertanya. Kemudian pandangannya beralih pada hidangan di depannya yang terlihat begitu lezat.


"Tentu"




Dan setelah menerima jawaban tersebut dari jaemin, renjun mulai mengambil sumpit untuk melahap makanannya dengan rakus.



Renjun memejamkan matanya seiring dengan bibirnya yang mengunyah makanan dengan cepat, menikmati setiap rasa yang tersaji di dalamnya, renjun berucap dengan wajah berseri-seri. "Ini nikmat sekali, selama ini aku tak pernah merasakan makanan selezat ini"



Sedangkan Jaemin hanya menatap renjun yang berada di hadapannya. Pemuda Na berdehem singkat karena renjun sepertinya lebih pokus pada makanan dari pada kencan mereka.




"Jadi kau berasal dari mana?" Tanya Jaemin seiring dengan tangannya yang merayap untuk menyentuh tangan Renjun yang berada di atas meja.




Tetapi sepertinya renjun tak menyadari kalau saat ini Jaemin tengah memegang tanganya. Renjun menatap Jaemin sejenak untuk menjawab pertanyaan pemuda itu. "Aku lahir disini. Tetapi ayahku adalah orang Jepang dan ibuku berasal dari Cina" kemudian pokus renjun beralih lagi pada makanannya.



Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang