26. New

2.5K 437 30
                                    

"Aku ingin mendaftar"

Kaki Renjun bergerak kecil, dia begitu semangat hari ini. Bahkan sedari tadi wajahnya di hiasi senyum.


"Boleh aku lihat formulir pendaftaran nya?"


Renjun mengangguk, tangannya dengan cepat mengambil selembar formulir yang sudah ia isi.



Matanya tak pernah lepas memperhatikan wanita yang bekerja sebagai resepsionis tengah memeriksa formulir pendaftaran nya. Renjun menatap sekeliling gedung dengan binar mata cerah, dia tidak sabar memperdalam ilmu memasaknya di tempat ini.



"Silahkan tanda tangan disini, setelah melakukan pembayaran."


Baru saja Renjun akan mengambil pena untuk memberikan tanda tangan, gerakannya total berhenti untuk menatap wanita resepsionis.



"Pembayaran?" Ulangnya dengan wajah bertanya, wanita itu mengangguk membuat Renjun berpikir sejenak.



"Bukankah ketika mendapat formulir itu artinya sudah melakukan pembayaran?" Renjun bertanya lagi, kali ini wajahnya di hiasi bingung.



"Tidak, formulir itu gratis. Kau bisa mengisinya terlebih dahulu dan ketika siap silahkan menyerahkan formulir dan membayar."



Mulut Renjun termangap, matanya berkedip beberapakali— lucu. "Seperti itu kah? Aku tidak tahu"




"Memangnya dari siapa kau mendapatkan formulir ini?" Wanita itu bertanya, beruntung sekali setiap nada yang keluar terdengar ramah.



Pertanyaannya membuat Renjun terdiam sejenak, ia bingung harus menjawab apa. "I-tu.. dia..



"Apa pacarmu yang memberikannya?" Wanita itu bertanya lagi dirasa jawaban Renjun terlalu lama.



Sekali lagi Renjun malah terdiam, terlalu bingung untuk menjawab, anak itu malah memainkan jemarinya tanpa sadar.



Wanita itu sedikit tertawa. "Aku masih ingat beberapa hari lalu ada seorang lelaki sebaya mu yang datang kesini untuk meminta formulir, apa dia belum menjelaskan apapun padamu?" Renjun menggelengkan kepalanya.



"Sepertinya dia berniat untuk mengerjai mu, tidak masalah kau bisa memukul pacarmu ketika pulang dari sini"  lanjutnya dengan nada jenaka, merasa gemas akan pasangan muda ini.


Renjun tertawa canggung dengan anggukan pelan. "Nona, jika boleh tahu berapa biaya pendaftarannya?" Tangan wanita itu menunjuk kertas yang berada di hadapan Renjun— mata Renjun mengikuti telunjuknya, dan seketika matanya membulat.



ASTAGA! BIAYANYA SEHARGA HIDUP RENJUN SELAMA DUA TAHUN!


Tidak, Renjun tidak tahu pasti. Dia hanya mengira-ngira. Tetapi tetap saja Renjun masih shock akan hal ini.


Renjun kembali menatap wanita resepsionis, tersenyum canggung sebelum mengambil formulirnya lagi.




"Kurasa aku akan kembali setelah mendapatkan uangnya, permisi"




























•🐶 Young Married 🦊




































"JUNG JENO!!!"

Pintu rumah di banting keras, menampilkan sosok Renjun dengan aura kemarahan. Bahkan Jeno yang hendak minum sampai tercekat.


Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang