"Apa kau mempunyai alsan untuk menolak setelah apa yang kau lakukan tadi?"
Rasanya Renjun ingin menangis, bagaimana bisa dia salah sasaran. Untuk semua hal yang terjadi tadi Renjun tidak ada alasan lagi untuk menolak.
Tentu tidak.. dia harus menerima nasib.
"Bagaimana bisa.. kau menendangnya? Sudah ibu bilang bukan kau harus menjaga sikapmu, kau sudah mirip dengan berandalan saat ini! kau mirip sekali dengan ayahmu!" tekan winwin di beberapa kalimat terakhir.
"Kenapa ibu menghukumku dengan cara seperti ini." Rengek renjun. "Bukan salahku, semua ini gara-gara Jeno..." Seketika ucapannya berhenti disaat Renjun teringat akan sesuatu. "Tunggu dulu, jika aku menikah dengan jeno apa aku bisa melakukan apapun padanya?"
"Tentu saja sayangku kau memiliki hak penuh atas hidupnya, tetapi memangnya apa yang ingin kau lakukan padanya?" Jawab yuta lalu bertanya di kalimat terakhir.
Renjun tersenyum penuh arti. "Tentu saja balas dendam, dia pikir dia akan hidup mudah setelah melakukan semua hal ini padaku, awas saja kau Jung Jeno!"
"Baiklah ibu aku setuju menikah dengannya, jadi kapan kami akan menikah?"
Winwin yang mendengar ucapan Renjun langsung melotot tak percaya. "Apa yang membuatmu berubah pikiran seperti ini? Kau serius menerima perjodohannya ini?" Sebuah anggukan renjun beri lalu disusul oleh pekikan senang dari winwin.
"Aku mempunyai alasan tersendiri untuk itu" jawab renjun dengan senyuman anehnya.
•
•🐶 Young Married 🦊
•"Aku ingin pergi ke toilet sebentar, pesankan yang seperti biasa untukku ya" titah renjun dan haechan hanya mengangguk sambil berlalu dari sana.
Setelah renjun keluar dari bilik toilet tiba-tiba dia merasakan kerah belakangnya di cengkram lalu di tarik begitu saja menuju aula.
Membuatnya tercekik. "Yak... T-tercekik t-tercekik" pekik Renjun susah payah.
Jeno melepaskan pegangannya dari kerah belakang kemeja renjun, membuat anak itu mendelik marah.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya nya galak.
"Seharusnya aku yang bertanya disini, apa yang kau lakukan kenapa kau menerima perjodohan ini? Apa kau sudah tidak waras, memangnya ini jaman apa?!"
Dalam hati renjun tersenyum simpul, langkah awalnya berhasil membuat Jeno tersiksa. Didalam hatinya renjun sudah tertawa terbahak-bahak melihat penderitaan Jeno.
"Kenapa tidak?" Renjun bertanya dengan gaya pongah, berkacak pinggang dengan dada yang membusung kedepan. "Kau pintar, kaya raya dan juga memiliki tampang yang lumayan. Lalu apa asalanku untuk menolak?" Tak lupa dagunya yang naik keatas.
Jeno menghela nafas berat, surainya digaruk kasar hingga berantakan. "Ayolah aku sudah memiliki seorang kekasih, bagaimana mungkin aku menikah denganmu!"
Seketika pikiran renjun kosong, dia tak tau kalau Jeno memiliki seorang kekasih, tapi apa pedulinya. "Lalu apa urusannya denganku. Apa kau bisa menolak ibumu? Tidak bukan, hal itu juga sama berlaku padaku"
Pada akhirnya Jeno memilih opsi kedua. "Dengar, aku ingin mengajukan kesepakatan" oke mungkin Renjun sedikit tertarik.
"Baiklah kita menikah di hadapan orang tua, tapi di luar itu kita bebas melakukan apapun. Kau dengan hidupmu dan aku dengan hidupku, kau tidak berhak mencampuri kedidupanku begitu pula dengan diriku yang tidak akan ikut campur dengan kehidupan mu. Bagaimana?" Tawar Jeno, matanya menatap penuh harap pada Renjun yang saat ingin tengah meminang-nimang tawarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married | Noren
Fanfiction[Completed✓] ❝Menikah di usia muda, merupakan perjalanan cinta bersama dia❞ Start: 8 Agustus 2021 Fin : 7 November 2023 ©Tykoo57