Felix kaitkan kancing terakhir kemudian merapihkan seragam yang ia kenakan sambil mematut dirinya didepan cermin.
Meskipun ini adalah seragam lama Winwin menjaganya dengan sangat baik, bahkan sekarang nametag nya sudah berubah nama menjadi namanya, Winwin yang membuatkan sendiri untuk nya.
Apapun yang terjadi hari ini, jangan lupa untuk tersenyum. Felix akan menyimpan kalimat itu dalam hati, untuk menyambut hidupnya yang baru.
"Felix... Cepat turun."
Ketika Winwin memanggil namanya Dengan nyaring ia segera mengambil tas yang tergeletak di atas ranjang untuk disampirkan pada salah satu pundak. Membuka pintu dengan langkah keluar yang riang.
"Aku datang!"
"Pergi dengan menaiki bis? Tahu arah jalannya tidak? Mau ayah antar?" Selesai dengan sesi sarapan Yuta menghampiri Felix yang sedang memakai sepatu yang terlihat kebesaran di kakinya.
"Tidak apa-apa, aku bisa bertanya atau mencarinya di internet."
Yuta tidak lagi membalas dia pergi dan kembali dengan membawa sebuah kotak lalu berjongkok di hadapan Felix.
"Kenapa memakai sepatu yang besar, itu tidak akan nyaman di kakimu. Lepaskan, pakai ini saja." Sepasang sepatu yang terlihat baru diberikan padanya, tapi Felix ragu untuk menerimanya.
"Sebenarnya aku membeli ini untuk Renjun, tidak apa-apa aku bisa membelikannya lagi untuknya nanti, sekarang kau terlihat lebih membutuhkan. Pakai ya, ukuran kaki kalian sepertinya sama."
"Terimakasih."
"Sepertinya ayah antar saja deh, kau kan tidak tahu daerah sini. Ayo berangkat." Tanpa menunggu jawaban dulu Yuta segera menggandeng tangan Felix untuk mengikuti langkahnya. Bahkan Felix lagi-lagi hanya bisa merasa heran, kenapa ya bisa ada orang tua yang sangat perhatian seperti ini.
Sepanjang perjalanan Felix hanya bisa terbengong mendengarkan penjelasan Yuta ketika ia akan berangkat sendirian besok pagi, pria itu menjelaskan dengan sangat rinci tak lupa amat yang selalu ia sematkan tiap kali akan mengakhiri pembicaraan.
Bahkan ketika mereka berdua sudah sampai di depan gerbang sekolahan pun pria itu belum juga pergi.
"Masih ada yang ingin ayah sampaikan?"
"Ayah ingin menitip pesan. Kau kan satu kelas dengan Renjun, tolong katakan padanya untuk sering-sering mampir ke rumah jangan hanya pulang ketika dia punya masalah saja. Jujur saja ayah rindu putra kecil ayah, tapi rindu ayah sedikit terobati karena sekarang ada dirimu dirumah. Pokoknya kalian berdua harus selalu bersama untuk saling membantu ya. Ayah akan pulang sekarang, semoga harimu menyenangkan." Yuta mengakhiri kalimat panjangnya dengan lambaian tangan penuh keceriaan.
Sebuah pesan manis yang tidak bisa didapatkan semua anak di dunia. Dan Renjun benar-benar seorang malaikat karena dia mau membagi semua kebahagiaan yang ia punya dengannya, sekarang Felix tahu bagaimana Renjun bisa mendapatkan hati yang lapang itu karena kedua orang tuanya.
Namun untuk selalu bersama seperti nya tidak bisa, dia hampir membuat kekacauan dalam pertemanan Renjun. Felix tentu tidak mau Renjun kehilangan satu hal karena selalu ingin membagi dengannya.
Mungkin, dia bisa mencari seorang teman baru atau tanpa temanpun tidak masalah.
•
•🐶 Young Married 🦊
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Married | Noren
Fanfiction[Completed✓] ❝Menikah di usia muda, merupakan perjalanan cinta bersama dia❞ Start: 8 Agustus 2021 Fin : 7 November 2023 ©Tykoo57