20. Tercegat

3K 488 64
                                    

"Ayo cepat, aku mempunyai kupon gratis di restoran ayam pedas!"


Han jisung yang sudah selesai mengemasi barang-barang sekolahnya menyeru pada haechan dan Renjun yang terlihat masih membereskan peralatan sekolah.


Saking geramnya melihat Renjun yang menurut jisung begitu lama, dia membantu memasukan semua buku-buku Renjun kedalam tas dengan brutal.


Tubuh Renjun dan haechan ia rangkul. Jisung menunjukkan tiga buah kupon yang ia punya, membuat mata haechan berbinar.



Seharusnya Renjun juga seperti itu, tetapi di luar dugaan Renjun malah melepaskan rangkulan jisung di pundaknya membuat kedua orang itu menoleh heran.


"Aku tidak ikut"


"Kenapa?" Jisung bertanya, meminta penjelasan. Pasalnya biasanya Renjun yang paling bersemangat mengenai makanan gratis.


"Aku perhatikan sedari tadi kau tampak murung" timpal haechan.



"Jika ada masalah cerita saja Renjun."



"Nilaiku jelek, lebih jelek dari biasanya."


"Bukanya hal itu sudah biasa ya?" Haechan sudah tak bisa lagi untuk tidak memukul kepala jisung ketika mendengar ucapan pemuda Han.



"Tapi ibuku kemarin marah besar karena bukannya naik, nilaiku malah semakin jelek" menghela nafas panjang Setelahnya. Renjun menatap kedua sahabatnya. "Aku akan pergi ke perpustakaan untuk belajar"



Mendengar itu jisung segera memeluk sahabat mungilnya, kepalanya menggeleng heboh. "Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu pergi ketempat sakral itu, tidak boleh pokoknya!"




"Kau ini apa-apaan! Sudah bagus jika Renjun memiliki kesadaran untuk belajar dan memperbaiki nilai"


"Haechan hanya tidak tau, aku takut jika Renjun belajar lalu dia menjadi pintar dan melupakan kita kawan bodohnya!"


Jisung menatap Renjun dengan tatapan memohon, kedua sudut bibirnya melengkung. Ternyata jisung lebih mendrama dalam hal ini ketimbang Renjun.



"Jisung ini berbicara apa! Aku tidak akan melupakan kalian, aku kesana untuk mempelajari beberapa pelajaran yang tidak ku mengerti agar nilaiku lebih baik" jelas Renjun, tetapi jisung masih merengut.



Membuat haechan menghela nafas melihat tingkah sahabatnya. Tanpa kata haechan menarik tas jisung lalu menyeretnya untuk berjalan. "Sudah lah jisung, Renjun pergi untuk belajar bukan berperang! Ayo pergi aku sudah lapar. Dadah Renjun, semangat belajarnya ya!"


"Yak haechan! Tunggu dulu, aku tidak akan pergi tanpa Renjun! Renjun!"


Dengan jelas Renjun bisa melihat jisung berjalan mundur karena haechan menyeret nya. Akibat ulah teman-teman Renjun bisa meledakkan tawanya hari ini.





Dia jadi lebih semangat untuk menjalani hari.





























•🐶 Young Married 🦊

























Jeno berjalan lesu memasuki rumah. Entah kenapa hari ini begitu melelahkan, perut jeno menjadi lapar.


Dia membuat tudung saji, tetapi tidak menemukan apapun atau secuil nasi pun.



"Lihat? Dia bilang ingin menjadi chef tetapi tidak memasak apapun, padahal kan ini akhir bulan—ah.. aku lupa masakannya bukan seleraku"




Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang