2. Lamaran

6.2K 805 110
                                    

"JUNG JENO.. APA YANG KAU LAKUKAN DISINI??"

Renjun berteriak dihadapan pemuda Jung,  kemudian suasana menjadi hening, sebelum suara doyoung terdengar.


"Kalian sudah saling mengenal?" Tanyanya hampir tak percaya, disatu sisi doyoung senang karena jika renjun dan jeno sudah saling mengenal berarti perjodohan ini akan sangat mudah untuk dilakukan. Tentu saja mereka tak perlu melewati proses saling mengenal lebih dahulu.


Kesadaran Renjun seakan kembali, dia berdiri kikuk, matanya mengedar kemana-mana kemudian kepalanya menggeleng ribut. "O-h... T-tidak.. kami tidak saling mengenal heheh.." dalam hati mengerutuki diri sendiri karena refleks meneriaki nama Jeno.



"Aku tidak mengenalnya... Jung Jeno? Itu kah namamu, tadi aku hanya asal menebak saja heheh.."

"Kami teman sekelas"


Namun perkataan jeno selanjutnya membuat renjun merasa di jatuhkan seketika, dia menatap jeno datar--- penuh dengan rasa jengkel. Kenapa Jeno harus berkata jujur.


Disisi lain jeno yang melihat raut wajah Renjun didepannya mengerutkan kening tak mengerti. Ada apa dengan orang ini?


Keempat orang tua itu hanya diam, setelahnya winwin menarik tangan Renjun agar duduk disampingnya, dalam hati ingin mengomeli anaknya yang membuat dia malu.


"Kenapa kau harus berteriak seperti itu, berbicaralah dengan nada yang lebih lembut sedikit" winwin berbisik sementara Renjun hanya memutar matanya tak peduli.


Doyoung memincingkan matanya. "Jadi kalian sudah saling mengenal, atau jangan-jangan kalian bahkan memiliki hubungan yang spesial?" Ucapnya penuh selidik. Jangan lupakan senyuman pria itu yang membuat Jeno jengah.



"Yang benar saja Bu, aku mengenalnya karena dia berada dikelas yang sama denganku" balas Jeno.


"Jadi kalian benar-benar berada dikelas yang sama?" Ulang winwin, lalu tatapannya jatuh pada Renjun. "Lalu kenapa kau bersikap seolah-olah kau tak mengenalnya?"



mengabaikan perkataan winwin, pikiran renjun bercabang. "Ini buruk bagaimana mungkin aku dan Jeno menikah, bagaimana jika orang-orang dikelas kami sampai tau, aku bahkan tak pernah berbicara padanya. sialan masa mudaku akan hancur " Renjun menggelengkan kepalanya pelan, membuat winwin yang berada di sebelahnya menyerit heran.


Kembali renjun menatap jeno tajam, deru nafasnya terdengar. "Kita harus berbicara berdua" katanya lalu berdiri tanpa menatap belakang lagi, tak lupa tangannya menarik lengan Jeno.



Sebelum pekikan winwin membuatnya terhenti. "Hei.. kau ingin membawa ayah mertua mu kemana?!"




Langkah renjun terhenti seketika, pikiran kosong dia menengok kearah belakang tepat dimana jeno masih duduk di tempatnya, semua orang menatapnya heran. Niat hati ingin menarik Jeno dia malah menarik ayah mertuanya, jaehyun.


Renjun tersenyum kikuk, terlanjur malu dia berlari lalu menarik tangan jeno untuk ikut keluar dari rumah mereka.


"Mereka sepertinya terlihat sangat dekat" seru doyoung dengan raut berseri-seri.




















•🐶 Young Married 🦊



















Renjun menarik Jeno keluar dari rumahnya.

Pikirannya kalut, renjun tak pernah menyangka kalau dia akan di jodohkan dengan jeno, memangnya ini jaman apa? Apa sistem perjodohan masih berlaku dijaman saat ini?



Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang