17. Kenyataan Pahit Serta Citra Rasa Dari Memori

3.5K 512 76
                                    

Jeno menatap malas pada Renjun yang saat ini tengah menggelayuti kaki kirinya. Memohon dengan rengekan seperti biasa yang membuat Jeno menghela nafas jengah.

Pemuda Jung mengorek kupingnya mengunakan jari kelingking mendengar ocehan Renjun yang meminta bantuan padanya.

"Jeno~ aku mohon! Kali ini saja biarkan aku menyalin tugasmu. Kau tau se-galak apa guru matematika? Aku tiba bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku disaat dia tau kalau aku belum mengerjakan tugasnya yang ia berikan Minggu lalu" Ocehan Renjun di anggap angin lalu, pemuda Jung nampak tidak peduli dan malah memperhatikan jarum jam yang terus berjalan. Matanya menatap Renjun malas.

"Sudah selesai? Kau menghalangi jalanku. Aku sudah mengingatkan mu untuk mengerjakan tugas terlebih dahulu tapi kau malah memilih pergi berkencan dengan Jaemin!" suara Renjun kembali berdengung ketika Jeno melepaskan pelukan Renjun pada kakinya begitu saja dan meninggalkan nya seorang diri di lantai rumah.

Rasanya Renjun ingin menjerit pilu akan kenyataan dirinya yang lupa untuk mengerjakan tugas matematika kemarin malam ia malah langsung tertidur pulas.

Menghentakkan kakinya kesal kemudian memutuskan berlari ke halte bus, berharap dia masih mempunyai waktu untuk menyalin tugas haechan meskipun hasilnya tak memungkinkan.

Renjun tidak tau kalau Jeno sepelit itu dalam berbagi soal jawaban!



























•🐶 Young Married 🦊




















Renjun benci hal ini! Tetapi entah untuk yang keberapa kalinya ia terjebak dan tak mempunyai pilihan selain mengerjakan hukumannya.

Membersihkan toilet siswa!

Ketimbang menjadi murid Renjun merasa dia sudah menjadi office boy saking seringnya melakukan hukuman untuk membersihkan toilet atau bahkan mencabuti seluruh rumput yang ada di taman sekolah.

"Renjun" Suara haechan terdengar bersamaan dengan sosoknya dan jisung yang terlihat berjalan mendekat ke arahnya.

Mereka berdua mengantarkan tas Renjun. Ah.. sudah waktunya pulang, secepat itu kah? Renjun bahkan harus melewati dua pelajaran karena sibuk membersihkan toilet siswa.

Renjun mengandeng tas sekolahnya kemudian melanjutkan hukumannya yang hampir selesai, dia hanya tinggal mengepel lantai. Tetapi haechan dan jisung belum memperlihatkan tanda bahkan mereka akan pergi.

"Kenapa kalian masih disini?"

"Ada tugas yang ingin ku beritahukan padamu. Tadi di kelas seni menggambar guru membagi kelompok terdiri dari dua orang. Aku sekelompok dengan jisung" mendengar penjelasan haechan membuat Renjun bertanya.

"Jika kau dengan jisung lalu aku dengan siapa?"

Jisung tersenyum sejenak sebelum menjawab. "Kau dengan Jung Jeno, sepertinya kalian terikat takdir benang merah hahaha" jisung dan haechan tertawa setelahnya.

Namun ketika pintu toilet terbuka dan menampilkan Jeno yang mendekat pada keduanya, membuat jisung menyenggol bahu Renjun sebelum menarik haechan untuk keluar dari sana.

Sebenarnya mereka berdua tidak benar-benar keluar sih, melainkan mengintip di balik pintu. Penasaran apa yang akan Jeno bincangkan dengan Renjun.

"Kita bertemu nanti sore di taman kota untuk mengerjakan tugas."

"Kenapa harus di taman kota? Bukan kah bisa mengerjakannya di dalam rumah?" Renjun bertanya dengan memberhentikan pekerjaan terlebih dahulu.

Mendengar kata rumah membuat haechan dan jisung melotot, mereka berdua bahkan tidak tau kalau Jeno dan Renjun terlihat sangat akrab.

Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang