45. Holiday

1.9K 312 50
                                    

"Kau sedang apa?"

Hampir saja Yuta menjatuhkan ponselnya ketika Winwin datang tiba-tiba dan mengejutkannya.

Pria itu berdehem sejenak, sebelum bertatapan langsung dengan Winwin. "Tentu saja aku sedang memeriksa anak-anak ku." Senyuman lebar di kembangkan, namun terasa hampa sehingga Winwin tak membalasnya. Anak-anak yang Yuta maksud, adalah burung-burung peliharaan nya.

"Berikan ponselmu?"

"Ponsel?" Tanya Yuta, tanpa sadar jarinya saling meremas ketika tangan Winwin sudah menamprak, meminta.

"Ya, ponselmu."

Yuta berpikir sejenak, mencoba mengingat apakah dia sudah menghapus semua file berisikan adegan dewasa atau belum ya? Itu yang membuatnya ragu menyerahkan ponselnya pada Winwin.

"Aku serius tidak ada apapun di dalamnya kok, melihat punya mu saja sudah cukup. Aku tidak mungkin mengintip kepunyaan orang lain."

"Apa ini." Sebuah foto di perlihatkan oleh Winwin, membuat Yuta melotot seketika.. mungkin kah? Tapi kepanikan itu sirna disaat Winwin hanya memperlihatkan gambar burung yang tadi ia Foto.

Tunggu dulu.. itu berarti?


"Kau berniat menjual semua burung peliharaan mu?" Lima detik berlalu dan tidak ada jawaban. "Baiklah, ku anggap itu benar."

"Itu karena aku sudah bosan. Yah.. aku bosan jika harus selalu memelihara mereka yang tidak menghasilkan apapun. Setengah dari gaji ku selalu aku gunakan untuk mengurus kebutuhan mereka. Dan aku sadar, itu seharusnya tidak ku lakukan disaat aku masih memilikimu dan Renjun sebagai tanggung jawab, hidup kita tak pernah maju karena aku selalu melakukan hal yang tidak berguna." Yuta menatap jejeran sangkar yang berisikan burung-burung kesayangan nya. "Jadi aku putuskan untuk menjual mereka semua."


"Yuta, kau ingat apa yang aku katakan padamu disaat kau bilang ingin memelihara burung? Aku tidak setuju! Tapi kau tetap melakukannya dan tak mendengarkan ku. Kau tahu berapa harga yang kau keluarkan untuk memelihara mereka? Sangat besar, dengan mereka selalu berjuang mati dan kau merugi. Tapi ini bukan bisnis, kau menggemarinya. Awalnya aku kesal, tapi sekarang aku mengerti kesukaan mu terhadap mereka. Jika kau benar-benar menyukainya, maka lakukan saja."



"Aku tahu kau berpikir melakukan ini karena ucapan Doyoung, kau tidak perlu terpengaruh oleh ucapannya. Kau pun tahu kan mulutnya selalu hilang kendali, kau pun tahu perkataan nya tak pernah serius."


"Winwin...


"Selalu ada celah dalam hidup ini Yuta. Dan aku tak perlu kehidupan yang sempurna agar bisa bahagia, hanya aku yang tahu kenapa aku memilihmu untukku menjadi rekan hidupku, jadi hanya aku yang berhak menilai mu bukan mereka."

Saat itu, Winwin adalah pemuda manis dan pemalu, Yuta bahkan tidak tahu kenapa istrinya bisa berubah menjadi dewasa seperti ini. Tapi perhatian, pengertian, dan sikap kelembutan hatinya tak pernah hilang dalam diri Winwin.

"Terimakasih, sudah mengerti diriku. Dan tidak pernah menuntut apapun dariku." Yuta mengambil kedua tangan Winwin untuk ia genggam lalu di usap nya pelan.

Dan Winwin menebasnya dengan senyuman.


















•🐶 Young Married 🦊















Keesokan harinya, pagi-pagi buta Doyoung beserta rombongan sudah datang dan memekakkan suasana. Pria itu terus saja berteriak tanpa berniat membantu sedikit pun.



Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang