27. Stupid!

2.3K 443 56
                                    

"Sudah aku katakan, semua orang pintar itu memang menyebalkan! Lihatlah sekarang dia bergaul dengan Kim Seungmin— Mereka satu jenis; sama-sama angkuh! Semoga saja mereka tidak saling membunuh untuk mendapatkan peringkat satu di kelas!" Jisung bersungut-sungut dalam ucapannya disaat melihat sang murid baru; Lee Felix datang ke arah kantin, dengan Kim Seungmin. Dua orang yang jisung benci keberadaan. "Tidak! Si nomer satu tetaplah Jung Jeno!" Ia meralat ucapannya.

Hari ini kantin begitu ramai tidak seperti biasanya. Renjun dan jisung saja hampir tidak mendapatkan tempat duduk tadi, mereka berdua tengah menunggu Haechan yang lama sekali untuk datang.




"Dia cantik, pintar, dan menawan. Pantas saja seluruh mata tertuju padanya, aku juga menyukai pahatan sempurna itu. Lee Felix begitu sempurna!" Renjun berujar lirih, tangannya mengocek-ngocek kuah sup tanpa sadar karena pandangan pokus kedepan; dimana Felix begitu banyak di gemari oleh orang-orang— Renjun bisa melihat itu, tatapan mereka yang begitu memuja sosoknya. "Tetapi dia mengatakan kita pecundang.."


Sontak saja jisung yang mendengar gumaman itu langsung menancapkan garpu nya. Pemuda manis itu menatap Renjun lalu menangkup wajah sahabatnya. Jisung menelisik Renjun yang ada di depannya, membuat Renjun menyingkirkan tangan sang sahabat dari kedua pipinya.


Namun kembali jisung menarik pipi Renjun untuk ia tangkup. "Si bodoh..— maksud ku, si pintar itu mengatai kita pecundang?!"



Mengerutuki mulutnya sendiri, Renjun menutup mata untuk menghela nafas sejenak. "Tidak perlu di pikirkan, biarkan saja" katanya sambil menahan pundak jisung yang mau bangkit. "Dia sudah menjadi idaman semua orang di hari pertama, jangan membuat onar dengannya yang akan merugikan dirimu sendiri!"


Dengan terpaksa jisung menahan diri, kembali menyantap makanan nya dengan bringas. Meskipun begitu pandangannya tidak pernah beralih sedikit pun dari depan sana.



"JUNG JENO..!"

"Uhuk... Uhuk.."

Bukan, bukan jisung yang tersedak melainkan Renjun, seiring dengan matanya yang bergetar khawatir.

































•🐶 Young Married 🦊


























"Jung Jeno..!"

Kantin yang tadinya riuh, sibuk bergosip dan lain sebaginya mendadak hening ketika Felix meneriakan nama Jeno. Seluruh pandangan tertuju pada setiap langkah yang Felix ambil mendekati meja yang tengah Jeno duduki bersama sanha dan yangyang.


Tak...

Sebuah minuman kaleng diletakkan tepat di hadapan Jeno, sementara Jung muda hanya mengerutkan keningnya lalu menatap Felix, penuh akan tanya.


"Lee Felix. Aku ingin berkenalan lebih jauh lagi denganmu."



"Kau sudah tahu namaku, dan aku pun menyimak guru yang memperkenalkan mu di depan kelas, kupikir kita sudah saling mengenal?" Satu alis pemuda Jung terangkat, sebelum matanya mengedar karena semua orang saat ini tengah memperhatikan mereka. Bermacam ekspresi di keluarkan oleh sekitar; ada yang mengerutuki Jeno karena begitu beruntung ada juga yang mendukung.



"Guru memintaku datang padamu, untuk membantuku mengejar materi." Tepat disaat Felix kembali berbicara, pandangan Jeno berhenti tepat kearah Renjun— yang ternyata juga tengah memperhatikannya.



Bisa di bilang mereka saling menatap dari jarak jauh.


"Sudah kuduga, selera Lee Felix begitu tinggi. Sebab itu dia memilih Jung  Jeno."

Young Married | NorenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang