8. Truth or Dare

6 2 0
                                    

Setelah mereka beres makan ramen dan minum es serut mentimun.

Ciel baru sadar kalau A memakai plester di lehernya.
"Leher loe kenapa?"

"Tergores"Jawab A singkat.

"Ceroboh sekali"Ujar dev.

Sharna menahan untuk tidak tertawa.

A mendelik sebal ke arah sharna.

"Kasih obat, sebaiknya jangan di tutup biar cepat kering"Saran baz.

"Betul"Ucap ciel.

"Udah kok"Ujar A.

"Kalau gitu tinggal di lepas aja"Ucap dev.

Sharna bisa melihat A yang panik saat dev mau membuka plester A.

Sharna mengambil nampan mengambil gelas dan mangkuk kotor bekas mereka.

"Udah sharna biarin nanti pelayan gue yang beresin"Ucap ciel.

"Nggak apa, gue udah terbiasa"Sharna berjalan ke dapur.

A bangkit dari duduknya.
"Gue bantu mencuci, tadi kan gue nggak bantu masak"Ujar A mengejar sharna ke dapur.

"Tumben amat loe"Ucap dev gagal membuka plester.

"Ada yang mencurigakan di sini"Selidik ciel.

"Sok tau, sok detektif loe"Dev memukul pelan kepala ciel.

"Sakit dev"Ciel cemberut.
"Guys Abis ini kita main truth or dare yuk"Ajak ciel.

"Boleh juga"Ucap dev.
"Gue pengen tau sesuatu"Dev tersenyum iseng.

"Gue mau baca buku aja"Tolak baz.

"Kenapa loe takut ya"Ledek ciel.

"Nggak seru loe"Ujar dev.

"Eh tas gue mana??"
Baz celingukan mencari tasnya.

Ciel nyengir iseng.
"Kalau mau tas loe balik..Loe musti ikutan"

Baz menyerah..
Ciel kalau ada maunya gawat kalau nggak di ikuti.
"Ok"



Di dapur.

Sharna mencuci gelas.

A berbisik
"Loe sembuhin leher gue sekarang juga!" Perintahnya.

Sharna tertawa.

"Cepetan sekarang juga!"
A mengambil tangan sharna yang basah dan menaruhnya di lehernya.

"Minta maaf dulu!"Ucap sharna.

"Kalau gue minta maaf, loe juga harus minta maaf karena udah gigit leher gue"Ucap A pelan.

"Nggak mau"Ujar sharna iseng menarik tangannya dari leher A.

"Ok gue minta maaf"Ucap A menyerah.
"Sekarang sembuhin"

"Udah dari tadi gue sembuhin"Ucap sharna.

A mau berkata lagi namun dev muncul.

"Cepetan nyucinya, setelah ini kita mau main truth or dare"Dev memberitahu.




Teras.

Mereka semua duduk di teras belakang rumah ciel.

Ciel menyiapkan sebuah botol kaca kosong.
"Gue yang putar pertama ya"

Botol itu berputar kencang sebelum ujungnya akhirnya mengarah ke Dev.
"Truth or dare?" Tanya ciel

"Dare"Jawab dev tanpa ragu.

"Minum tuh air kolam renang!"Tunjuk ciel ke kolam renangnya.

Dev melotot ke ciel yang lain tertawa.

"Ogah banyak najis loe, truth aja deh"Ujarnya berubah pikiran.

SharnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang