74. To sad

4 2 0
                                    

"WHAT.. RUMAH LOE DI SITA!"ucap dev.

Dev di pelototi oleh penjaga perpustakaan.
Dev lupa kalau sedang di perpustakaan.
Dev tersenyum dengan wajah meminta maaf.

Penjaga perpustakaan wanita itu langsung meleleh di beri senyum oleh dev.

Dev berlari keluar perpustakaan.
"Tenang baz, gue sama yang lain segera ke sana"




Rumah baz.

Baz dan emily berdiri di luar pagar.

Keduanya bingung mau ke mana..

Emily tidak berhenti terisak.

Baz berusaha kuat dan tegar untuk ibunya.
Bagaimana ini..
Kami mau tinggal di mana.

Baz mencoba menghubungi pamannya, ayah raz tapi tidak di angkat teleponnya.
Lalu baz menelepon dev..
Dev bilang akan segera kemari.

Setelah sekitar 20 menit berlalu.
Mobil ciel tiba..

Dev dan ciel keluar dari mobil.

"Loe baik-baik aja kan?"Tanya ciel.

Baz mengangguk.
"Rumah gue di sita..investasi ayah gue gagal" Baz frustasi mengacak rambutnya lalu melihat ibunya yang masih menangis.

"Tenang aja A sedang mengatasinya"Ujar dev.

"Iya A dan sharna sedang dalam perjalanan kemari"Ucap ciel memberitahu.

"A dan sharna"ulang baz
Keduanya sedang bersama.
Ada perasaan cemburu dalam diri baz saat mendengarnya.

"Iya sharna memang sedang bersama A saat gue menghubungi A dan memberitahunya soal loe"ucap dev.

"Tadi sharna di buli di sekolah..Kurasa ada yang nggak suka dengan hubungan loe dengan sharna..seseorang meretas akun A dan akhirnya alfabet lovers salah paham..Tapi A sudah mengatasinya"Ciel menjelaskan.

Baz tambah merana..
Jangankan menolong kekasihnya, menolong dirinya sendiri saja baz tidak sanggup.



Mobil A tiba.

A dan sharna keluar dari mobil.

Sharna berlari ke arah baz.
Wajahnya cemas..

A berjalan santai ke arah baz.
"Ini.."A menyerahkan kunci rumah baz beserta surat-suratnya.

Baz terpana..

"Gue udah beli rumah loe, loe sama nyokap loe bisa tinggal lagi di rumah ini"ucap A.

Tadi A dan sharna mengunjungi pria berjas yang menyita rumah baz.

A menelepon pengacara keluarganya.
Dan seketika saja pria berjas itu tersenyum senang dan memberikan kunci rumah serta sertifikat rumah pada A.

Dari perusahaan pria itu, A dan sharna bergegas ke rumah baz.

Hutang gue semakin bertambah pikir baz..
"Terima kasih A"Ucap baz.
"Loe udah bantuin gue dan menolong pacar gue tadi di sekolah"

"Ya"Jawab A.
"Lebih baik bawa nyokap loe ke dalam biar bisa istirahat"Ujar A melihat emily.

Sharna memperhatikan baz..
Baz tampak tidak berdaya.
Hanya A yang bisa membantu baz saat ini.
Tapi kalimat terakhir baz seakan-akan ingin membuktikan pada A kalau gue adalah miliknya pikir sharna.
Padahal biasanya gue senang kalau baz mengakui gue pacarnya.
Namun kali ini..
Ucapan terima kasihnya terdengar tidak tulus.
Dan entah mengapa gue nggak suka dengan sikap Mr. Perfect yang seperti ini.





SharnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang