32. Ring

7 3 0
                                    

Pulang sekolah.

Sharna sebenarnya lebih suka teleport ke kantor polisi biar cepat sampai.
Namun baz, ciel dan wily yang juga ingin ikut nggak mungkin di ajak teleport jadi mereka semua naik mobilnya ciel.

Sesampainya di kantor polisi..

Wily menyapa Dio yang kebetulan sedang berada di parkiran kantor polisi
"Mr detective"Sapa wily

"Hei wil, oh ada sharna cantik juga"Sapa dio memeluk dan mengecup pipi sharna.

Kebiasaan saat sharna kecil sering minta peluk terbawa sampai besar.

Ciel dan baz berpandangan.

Apa hubungan pria ini dengan sharna ya pikir baz ingin tau.

Sharna tersenyum.
"Mr detective, sharna kangen"

Dio melepaskan pelukannya.

"Wow rambut loe keren shar, purple"Goda dio iseng.

Sharna nyengir meraba rambut panjangnya.

Dio lalu melihat ada ciel dan baz.

"Ini baz dan ciel"Wily memperkenalkan baz dan ciel pada dio.

"Kalian semua datang bukan karena kangen sama gue kan"ujar dio iseng lagi.

"Angelo Armalo"wily mengucapkan nama lengkap A.

"Angelo, oh jadi kalian mencari Angelo, apa Angelo teman kalian..Dia  masih di ruang interogasi"
Dio melihat kekhawatiran di wajah wily.
"Oh tenang saja, dia di panggil dan di interogasi cuma buat jadi saksi..kami masih mencari pelaku sebenarnya"

"Siapa pelakunya?"Tanya ciel.

"Kami masih belum yakin siapa tapi kemungkinan besar pelakunya juru masak keluarga armalo"Dio melihat baz.
"Ada apa sepertinya loe ingin mengatakan sesuatu?"

"Pelakunya salah sasaran"Ucap baz.

"Apa!"Dio kaget.
Sementara yang lain terdiam, mereka mengerti maksud baz.

"Ah itu A"Ucap ciel.

A, dev dan seorang pria keluar dari kantor polisi.

Jadi dev di sini juga..
Pantas dari pagi nggak kelihatan pikir sharna.
Dev sengaja nggak masuk sekolah buat menemani A.
Pria di sebelah A itu pasti pengacara.

Pengacara itu membungkuk hormat pada A sebelum pergi.

A tidak nampak kelihatan lelah setelah habis di interogasi.
A juga tidak terlihat marah.
A terlihat sedih pikir baz.

A melihat mereka dari jauh.

A berlari dan langsung memeluk sharna.
"Bentar aja shar"Pinta Angelo berbisik.

Sharna terkejut.
Tapi membiarkan A memeluknya.
A butuh kristal sharna untuk memberi rasa nyaman.

A merasa bersalah.
Seharusnya gue yang mati batin A.
Mereka bermaksud meracuni gue..
Kasihan sekali wanita itu dan kedua anaknya.

Ehem..
Dio berdehem.
Membuat A melepaskan pelukannya.

Angelo menatap tajam dio.
Pria ini polisi batin A, karena tadi saat baru datang sempat melihat dio di dalam kantor polisi.
Penampilan dio memang sedikit santai tidak seperti polisi pada umumnya.

Dan Dio tentu saja sangat tampan, wajahnya yang terlihat tegas namun ramah mudah di ingat.

Dio tersenyum ramah..
"Calon istri, siapa dia?"selidik dio iseng.

"Calon istri?"A menatap galak Dio lalu memandang sharna meminta penjelasan.

"Ayolah Mr detective itu sudah lama sekali" Sharna tertawa teringat saat masih kecil.

SharnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang