Sharna

64. Cruel

A menatap layar ponselnya berkali-kali.

Sharna tidak bisa di hubungi.

A cemas..

Wily bahkan tidak tau sharna di mana.

A akhirnya memutuskan menemui ciel..
Mungkin ciel tau sharna di mana pikir A mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar kamar.

Rumah ciel.

"Lalu apa yang akan kalian perbuat sekarang karena gue yakin A tidak akan tinggal diam?"ciel menatap keduanya.

Sharna dan baz berpandangan..

Rasanya memang kejam kalau gue harus meninggalkan A sendiri pikir sharna.
Bagaimana juga A selama ini bersikap baik dan penuh perhatian pada gue.

Baz menghela nafas..
Pasti sulit bagi sharna pikir baz.

"Kenapa nggak loe hapus ingatan A tentang loe, sama seperti dev"Usul ciel.

Sharna tampak berpikir..
Ingatan mungkin bisa di hapus tapi perasaan tidak.
Kalau gue menghapus ingatannya..
Sebisa mungkin gue harus menghindar dari A..
Karena kemungkinan rasa suka akan timbul kembali jika A melihat gue.

Apa tidak terlalu kejam menghapus ingatan A.
Sharna tidak tega.

"Apa ada solusi lain ya..Seandainya loe punya kembaran itu lebih mudah"Ciel nyengir.

Perkataan ciel membuat sharna malah teringat bunda.
Apa kabarnya bunda ya..
Di mana pun bunda berada sharna harap bunda baik-baik saja.

Sharna melamun.

Baz menyentuh tangan kanan sharna membuat sharna tersadar dari lamunan.

"Gimana sudah buat keputusan?"Tanya baz.

Sharna terdiam.

"Ada yang datang"Ucap ciel mendengar ketukan di pintu depan rumah.

Bel di rumah ciel memang lagi rusak.

"Itu A"Ucap sharna.

"Hah.. Kalian sembunyi saja"Ujar ciel menyarankan.

"Tidak perlu"Ucap baz.
"Kita selesaikan semuanya sekarang!"

Sharna melihat kesungguhan dan keberanian di mata baz.

Tak lama ciel muncul bersama A.

A tampak terkejut melihat sharna dan one.
Keduanya berdiri menghadap A.

"Kalian.."
A mendapat firasat buruk..
Perasaannya tidak enak.
Apalagi melihat anak angkatnya menggenggam tangan sharna.

"Gue bukan one..Gue baz"Ucap baz menatap A.

A mengepalkan kedua tangannya.
Jadi one adalah baz..
Itu artinya one sudah tiada.
"Sejak kapan?"tanya A.

"Semenjak di vila saat one menyelamatkan loe..Nyawanya tidak tertolong..Gue mulai sadar kembali di rumah sakit"Baz lalu menceritakan segalanya.
Bahkan tentang dev.

A terpana..
Jadi sharna sudah tau kalau dev yang mencoba membunuhnya dengan menyuruh orang lain saat di desa seruni.
Sharna pasti kaget.

"Kenapa loe diam saja..Loe pasti senang kan baz masih hidup!"A menatap sharna yang menunduk.

Sharna tidak berani menatap A.
"Maaf.."

A tau dirinya telah kalah sejak memasuki rumah ini dan melihat baz menggenggam erat tangan sharna.

A kecewa, marah tapi nggak bisa apa-apa..
Dari dulu sharna hanya mencintai baz.
Lalu gue..
Gue juga nggak bisa hidup tanpa loe shar..

A berjalan menunduk melangkah mundur berbalik badan dan berucap
"Selamat tinggal"