44. Time symbol

5 3 0
                                    

Sun kingdom.

Tubuh shine penuh keringat mimpinya semalam membuatnya kehilangan banyak tenaga.

Dimensi dunia empat kerajaan..
Aku yakin sekali..
Tapi semuanya berbeda..
Lebih mirip dengan dunia yang di ceritakan sharna.

Shine bergegas menemui maroon yang sedang bersama celina.

Shine menceritakan mimpinya, maroon dan celina menyimak.

Maroon langsung berteleport begitu shine selesai bercerita.




Pagi hari.

Tenda-tenda berjajar rapi di depan halaman kastil element academy yang luas seperti lapangan sepak bola.

Sharna menatap tenda milik baz..
Sejak semalam sharna belum melihat baz lagi.

Pagi ini gerimis..
Namun cahaya matahari masih bersinar.
Sharna mendongak ke langit.
Pelangi..
Pertama kali aku bertemu dengan baz saat itu ada pelangi sama seperti hari ini..
Apakah hari ini aku akan berpisah selamanya dengan baz.

Bunda tidak bisakah aku tinggal saja di sini dengan baz pikir sharna.
Ah tidak aku tidak bisa egois.

Maafkan bunda, sharna..

Sharna tau kalau dirinya tinggal bunda dalam tubuh sharna akan lenyap selamanya.
Masa depan dimensi empat kerajaan akan berubah.
Bukan hanya bunda yang akan menghilang..
Segala sesuatunya akan berubah karena kemungkinan kakaknya star tidak akan pernah lahir.
Lalu bagaimana dengan dimensi dunia naga.

Aku tidak bisa egois hanya karena ingin bersama baz.

Sharna menghela nafas..
Hatinya sakit sekali.

Sharna tadi sudah menemui headmaster ice, master ertha, master erif dan master river untuk berpamitan.
Hanya sea yang menghilang entah ke mana.
Kurasa dia terlalu malu untuk menunjukkan wajahnya sekarang.

Sharna menuju tenda baz.
Tapi baz tidak ada di dalam.
Ke mana baz ya pikir sharna..

Sharna teleport..

Baz ada di sana di dekat reruntuhan menara waktu.

Baz menyadari kehadiran sharna.

"Apa yang kamu lakukan di sini baz?"

Baz tidak menjawab tapi bertanya balik
"Apa kamu tetap mau pulang?"Baz berwajah sedih.

"Iya"Jawab sharna.
"Ikutlah pulang denganku baz"Ajak sharna.
"Aku mohon"Pinta sharna menyentuh tangan kanan baz.
Sharna melihat jari telunjuk baz yang berdarah.
Pengorbanan darah di butuhkan untuk menggambar simbol waktunya.

Sharna tertegun sesaat ada kenangan lain yang muncul.

"Maaf sharna aku tidak bisa ikut pulang denganmu"Baz menepis tangan sharna lalu menunjuk tembok batu di menara waktu.
"Aku sudah menggambar simbolnya di sana agar kamu bisa pulang"

Kedatangan sharna membuat simbol waktu yang di gambar oleh baz dengan darahnya telah aktif.
Dinding menara asrama waktu bersinar.

Hanya tinggal di sentuh dan kami bisa pulang pikir sharna.

Baz sama sekali tidak memandang wajah sharna sejak tadi.
Sharna melihat tadi sesaat kenangan baz.

Sharna menatap baz mengirimnya telepati.
Apa nasya mengancammu akan membunuh sea jika kau pulang

Baz terdiam..

Apa nasya ada di sini dan sedang mengawasi kita

SharnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang