60. Can't life without you

4 4 0
                                    

Sharna dan one berpindah ke rumah kaca di atap sekolah.

"Kenapa loe bawa kita ke sini?"Tanya one melepaskan pegangan tangan sharna.

"Loe tau kalau gue punya kemampuan?"Tanya sharna.

One terdiam..
"Ciel udah cerita semuanya tentang loe"Ujar one.

"Loe kenapa menyebut nama ciel seakan-akan ciel adalah teman"Sharna mengerutkan kening.

"Memang kenapa, loe sendiri juga begitu"One berjalan hendak meninggalkan rumah kaca.

Sharna menyusulnya merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi jalannya.

"Sebentar lagi bel"Ucap one melihat jam tangannya.

"Siapa loe?"tanya sharna.

"One..Loe lupa nama gue"Ucap one tertawa.

"Kalau loe one, kenapa loe nggak tau loe alergi buah kiwi..Jangan bilang kalau loe sengaja makan buahnya"Ujar sharna menyelidik.

One terdiam sesaat lalu berkata
"Biar loe menemui gue di kamar, loe punya kemampuan untuk menyembuhkan gue"

"Gimana kalau gue nggak ke kamar, loe bisa mati one..Jangan pernah lakukan itu lagi" Sharna memarahi one.
"Loe beruntung karena masih bisa bernafas hingga saat ini.."sharna teringat baz yang menghilang begitu saja..
Dada sharna terasa sesak.

Sharna terduduk lemas di lantai.

One terkejut.
"Loe kenapa?"Tanyanya cemas

Sharna terisak memandang wajah one.
Sharna berharap pria yang berada di hadapannya adalah baz..
Sharna amat sangat merindukan baz.

"Jangan menangis"Ujar one memeluk sharna.
"Gue minta maaf kalau gue bersikap kasar sama loe"

Sharna membalas pelukan one.
Bagaimana bisa..
Gue merasa kalau gue saat ini sedang memeluk baz.

Bunyi bel masuk memecah kesunyian di antara keduanya.

Sharna menyentuh dada kiri one.
Apa mungkin white stone yang pernah ada dalam diri baz kini mempengaruhi one.

One bersikap seperti baz.

One menyentuh tangan sharna yang berada di dada kirinya.
Sharna mendongak, one tersenyum padanya.

Penampilannya..
Tatapan matanya..
Senyumannya..
Pelukannya..

Apa mungkin terasa sama..
Sharna menatap bibir one..
Tidak..
Ini tidak mungkin..
Tidak boleh pikir sharna.

Rambut sharna dan matanya tiba-tiba berubah ungu..

Sharna menyadari perubahan dirinya yang bergairah.
Hal yang sama pernah terjadi saat dirinya bersama A.

Ini pasti karena one saat ini mirip sekali dengan baz.

Terdengar langkah kaki dari luar rumah kaca.
Suara orang berlari.

"Sharna"Panggil A masuk ke dalam rumah kaca.

Sharna dan one yang sedang berpelukan dan terduduk di lantai rumah kaca melihat ke arah datangnya suara.

Sharna melepaskan pelukannya lebih dulu.
Keduanya berdiri.

A melihat penampilan one dan terkesima.
Penampilan baru one membuatnya terlihat mirip baz.
One pasti sengaja merubahnya.
Ini membuktikan kalau one menyukai sharna karena itu one pergi dari rumah pikir A.

One berjalan melewati A.

A menahan tangan kirinya.
"Pulanglah"Ucap A.

"Gue nggak bisa, sementara ini gue bakalan tinggal bareng ciel"Ucap one menepis tangan A.

SharnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang