[3] Nasib yang Sama

1K 149 15
                                    

• • • 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • 

Langit mulai menunjukkan warna merah, matahari perlahan tenggelam dan malam akan tiba. Banyak orang yang keluar masuk kedalam sebuah cafe yang menjadi background nya. Pemuda yang merupakan putra sulung keluarga sanjaya itu meremat undangan ditangannya itu dengan rasa marah dan kecewa yang meluap-luap.

"Ini maksudnya apa?" Yeonjun membuka mulutnya setelah meredakan emosinya. Dia tidak bodoh, jelas dia tau undangan apa ini tapi dia hanya ingin mendengar penjelasan dari bibir perempuan di depannya.

"Yeonjun,maaf." Perempuan itu memegang erat tali tasnya. "Maafin aku.  Papa ngejodohin aku."

Yeonjun tertawa hambar. Sakit sekali rasanya, walau hanya selama tiga bulan hubungan mereka bertahan,tapi selama itu dia selalu menjaga perempuan didepannya. Ini seolah dia sudah menjaga jodoh orang lain.

Perempuan itu semakin tertunduk, wajahnya sudah pias. "Ka-kamu udah tau kan, kalau orangtua aku nggak pernah setuju sama hubungan kita. Pa-papa lebih milih laki laki lain untuk jadi pasangan aku."

Yeonjun mengangguk-angguk, paham betul jika orang tua perempuan di depannya ini tidak pernah menyukainya untuk berdekatan dengan putri mereka. Entahlah, yeonjun pun juga tidak tahu kenapa. Tangannya membuka undangan itu. Kemudian menutupnya kembali.

"Oke, jadi kita selesai disini. Ternyata kita gak berjodoh. Congratulations on your marriage, I hope you are happy with your husband in the future. Aku jadi orang yang pertama buat nyelamatin ini lho." Ucapnya dengan tersenyum miris.

Perempuan itu mulai terisak, dia merasa jahat kepada pemuda sebaik yeonjun. Yeonjun itu baik, sangat baik malahan. Selama berpacaran dengan yeonjun, pria itu selalu menjaga dan menyayanginya. Ia merasa beruntung bisa bersama yeonjun walaupun hanya tiga bulan lamanya.

"Hei, hei don't cry, okay? Semuanya sudah direncanakan oleh yang kuasa. Mungkin ini takdir kita, sampai disini saja. Simpan air matamu untuk meminta restu orang tua mu saat pernikahan kalian. Everything Will be oke, kamu nggak boleh nangis masak calon pengantin menangis? Hmm?"

Ucapan lembut yeonjun semakin membuat perempuan itu menangis, dia tidak tega telah meninggalkan pria sebaik yeonjun sendiri. "Makasih yeonjun. Makasih banget,hiks... Maaf banget karena aku udah jahat sama kamu,hiks..."

• • •

Malam ini udara terasa dingin untuk keduanya. Bintang bintang yang bertaburan di atas langit seolah tidak ada artinya untuk keduanya. Mereka berdua sibuk dengan pemikiran mereka sendiri. Sebelum ke tempat ini mereka lebih dahulu mampir ke masjid terdekat untuk menjalani kewajiban mereka sebagai seorang muslim.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang