[59] Love Maze

482 72 28
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

🥂 🥂

Pagi itu mama jisoo dibuat kelimpungan karena lia tidak berada di kamar dengan ponsel yang tertinggal. Rasa khawatirnya sirna tergantikan dengan rasa terkejutnya melihat presensi lia dengan soobin di belakangnya yang berada di depan pintu.

"Mama, lia masih ngantuk. Habis dari rumah yeji, tanyanya nya di tampung dulu ya? Zayyan juga mau tidur disini."

Begitu kata anak gadisnya saat dia hendak menembak lia dengan segudang pertanyaan tapi lia malah memintanya untuk menahan semua pertanyaannya. Terpaksa ia menyimpan kembali semua pertanyaannya dan menyuruh mereka segera ke kamar—apalagi setelah melihat raut lelah dan mengantuk di wajah mereka.

Matahari mulai meninggi, sekitar pukul 10, soobin terbangun. Merasa lapar ia turun kebawah setelah membasuh muka dan menyikat giginya. Di bawah ia melihat jieun yang bermain boneka di temani mbak, setibanya di dapur ia melihat mama jisoo dibantu dengan beberapa asisten tampak membuat makan.

Soobin termangu di tempat, ia merindukan suasana seperti ini.

"Abang? Kenapa? Jangan bengong. Sini, makan dulu." Mama jisoo menyadarkan soobin.

Ah, bahkan mama jisoo masih memanggilnya dengan sebutan 'abang' seolah-olah dirinya memang masih menjadi anggota keluarga ini.

"Abang!"

Bahkan si kecil ini yang berlari kecil mendekatinya.

"Mama buat banyak kue. Sengaja, khusus buat kamu." Celutuk mama jisoo. "Tapi kamu makan nasi dulu."

Soobin tertawa,"Iyaa,ma."

"Kakak belum bangun ya?"

Soobin menggelengkan kepalanya. Seingatnya tadi saat ia melewati kamar lia, pintu itu masih tertutup rapat.

"Ya udah, mama bangunin dulu—"

"Ma—biar soobin aja." Cegat soobin.

• • •

Tok tok tok!

"Siapa?"

Suara serak seperti orang bangun tidur terdengar, dan soobin bisa menyimpulkan bahwa Lia memang baru terbangun.

"Ay..."

Hening, tak ada balasan dari dalam. Soobin mengerutkan keningnya, ia mendekatkan kepalanya pada pintu untuk memeriksa.

Lalu tak lama terdengar suara ribut dari dalam. Seperti benda terjatuh, air yang dinyalakan, bantingan pintu, suara gorden yang disibak secara kasar dan hantaman seperti orang yang terjatuh.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang