[34] Kebenaran untuk beomgyu

514 79 23
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

"Beomgyu!"

Yang namanya di panggil otomatis menoleh, tidak hanya pemilik nama saja tapi ryujin, dan chaeryeong pun juga turut menolehkan kepalanya. Mereka bertiga dapat melihat seorang gadis berambut sebahu dengan tatapan datar(memang begitu ekspresi nya), ditangannya terdapat beberapa buku dengan tas yang menggantung di bahunya.

"Winter?"

Gadis bernama winter itu tersenyum tipis. Menyerahkan sebuah buku kepada beomgyu. "Nih, bukumu. Thanks."

Beomgyu sendiri mengangguk, meneliti bukunya sendiri entah kenapa.

"Nggak ada yang rusak,kok." Sambung winter cepat.

Beomgyu tersenyum kikuk,"Iya gue tau."

"Ya udah aku pergi dulu." Winter berbalik meninggalkan ketiganya, menuju meja kantin yang kosong, yah mereka saat ini ada di kantin.

Ryujin termenung, dengan langkah tersendat-sendat ia mengikuti beomgyu dan chaeryeong, sesekali ia melirik winter yang duduk diam dengan earphone yang menyumpal telinganya. Winter adalah teman satu jurusan beomgyu, terkadang keduanya terlihat bersama membuat orang-orang memilik presepsi tentang keduanya. Ryujin bukannya cemburu atau apa, ia hanya merasa aneh.

...ya,aneh.

Winter cantik, tapi ia tidak memiliki teman karena ryujin tidak pernah melihat winter bergabung atau berinteraksi dengan yang lain. Winter selalu menyendiri.

"Winter!" Ryujin menyerukan nama gadis itu dengan lantang membuat semua mata mengarah padanya. Beomgyu dan chaeryeong yang tadinya berjalan di depan ryujin menghentikan langkahnya dengan tolehan kepala.

Tanpa ragu-ragu ryujin mendekati winter.

"Let's eat together." Yang mana membuat winter terpaku. Winter mengerjabkan matanya memastikan ucapan ryujin.

• • •

"Bye winter!"

Winter tersenyum hangat, tangan nya melambai pada tiga orang yang berjalan berlawanan padanya. Setelah ketiga orang itu hilang di persimpangan, dirinya menghela nafas, bahunya merosot turun.

Drrt... Drrrt...

Ponsel yang di pegang nya berdering. Muncul pop-up yang membuat senyum nya mengembang.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang