[60] Share a story

479 71 5
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

🥂 🥂 🥂

"

Aku gak tau tadi ada kejadian apa, tapi kamu kayaknya lagi kesel sama marah ya?"

Pemuda itu menatap gadis disampingnya itu dengan tatapan sedih. "Aku emang lagi kesel tadi, sekarang aku rasanya sedih, dar."

Gadis itu tersenyum, ia menegakkan punggung nya. "Coba liat bulannya." Gadis itu tersenyum seraya menunjuk bulan di langit.

Si pemuda menurut, ia mendongak menatap penuh pada bulan diatas mereka.

"Cantik,kan?" Tangannya, dan diangguki pemuda itu. "Sekarang penjamin matanya."

Pemuda itu menurut dan memejamkan matanya.

"Tarik nafas pelan, lalu hembuskan. Jangan dipikirin hal yang bikin kamu marah lalu jadi sedih. Coba bayangin hal-hal yang baik sama sesuatu tadi."

Pemuda itu lagi-lagi menurut.

Gadis itu membenarkan duduknya, dan rambutnya yang sedikit berantakan terkena angin. Malam ini sedikit berangin.

Dari atas balkon kamar si pemuda ia bisa melihat beomgyu dan ryujin dari bawah, lalu dijalan ia melihat hueningkai dan yuna yang pergi dengan motor.

Whush!

Gadis itu terperanjat saat angin berhembus kencang dan menerbangkan rambutnya kemana-mana hingga menutupi wajahnya. Ia memekik karena seberapa usaha yang ia lakukan untuk menyingkirkan rambutnya dari wajah, rambutnya masih berada diposisi yang sama.

Dari sela-sela rambut, ia melihat pemudanya yang masih memejamkan matanya dan tidak terganggu oleh angin yang menerbangkan setiap anak rambut pemuda itu.

Gadis itu jadi curiga bahwa temannya tertidur. "Tae! Taehyun! Jangan tidur—aw, mataku kemasukan rambut."

Taehyun membuka matanya. Yang dikatakan gadis itu memang benar, ia hampir tertidur tadi karena hembusan angin yang membuatnya mengantuk. Saat membuka mata ia malah disuguhkan oleh seorang gadis yang berjuang menyingkirkan rambutnya dari wajahnya.

"Iya, hampir aja." Kekehnya seraya membantu chaeryeong menyingkirkan rambutnya.

"Sekarang gimana?"

Bibirnya menyungging senyuman tipis,"Lumayan."

"Syukur deh." Chaeryeong membasahi bibir bawahnya. Ia menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. Maniknya menatap manik taehyun,"Aku berdoa semoga kamu cepat baikan sama bang soobin ya?"

Taehyun terperanjat, ia menatap mata chaeryeong penuh selidik. Darimana chaeryeong tahu?

"Chaer?"

Chaeryeong mengulas senyuman manis,"Masuk yuk? Aku ceritain di dalam. Kayak nya ini mau hujan."

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang