[35] Masa lalu Minjeong

496 76 18
                                    

Peringatan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peringatan!

Hallo,semua-! Aku mau ngasih tau—ekhem, kalau aku itu nggak ada pendidikan dan basic di dunia psikiater. Semua yang tercantum di cerita ini adalah hasil riset dari google dan imajinasi ku, jadi kalau tidak sesuai mohon dimaklumi :")
Dan untuk yang ada berkecimpung di dunia psikologi atau yang ada tau tentang dunia psikiater boleh koreksinya hehe, Terimakasih!

If I'm wrong please,correct me—



Note: huruf miring (italic) adalah masa flashback!

🥂 🥂 🥂

• • •

Malam kembali bertahta, lampu-lampu jalan menyala menerangi jalanan, angin dingin malam mampu menusuk kulit dan membuat sebagian orang memilih untuk tetap di dalam rumah.

Beomgyu mendatangi ruang keluarga setelah makan malam usai. Langkahnya yang tegas seolah ia sudah siap untuk semua kemungkinan, jika memang benar winter adalah saudara kembarnya ia akan menerimanya tentu setelah mendengar alasan kenapa winter pergi dari hidupnya selama ini.

"Ada satu rahasia yang menjadi alasan  minjeong jauh dari rumah. Minjeong memiliki post-traumatic stress disorder atau PTSD saat usianya tiga tahun. Minjeong mengalami gangguan kecemasan yang berlebihan setelah kecelakaan kereta yang minjeong alami." Ucap mama disertai dengan tatapn sendunya yang mengarah pada winter lalu kembali pada beomgyu.

Beomgyu tersentak kaget,matanya membulat. "PTSD? Kecelakaan kereta?"

Mama jennie mengangguk kecil,"Desember tahun dua ribu empat, masih jelas di ingatan mama. Sebelum dan saat kejadian itu." Mama Jennie mulai bercerita, awal mula kejadian dimana minjeong menderita traumanya.



"Mamaaa! Mamaa! Besok Minggu ayo naik keleta!" Pinta minjeong kecil dengan menggenggam tangan mama

Mama tersenyum geli, berjongkok menyamakan tinggi mereka. "Duh, kalau besok Minggu nggak bisa sayang. Sabtu besok papa harus pergi keluar."

"Dani Minggu besok juga nggak bisa!" Seru bocah laki-laki yang berdiri di samping bocah perempuan itu.

"Loh, emangnya Dani mau kemana?" Tanya mama Jennie bingung.

"Mau mancing ikan sama Nanda!"

"Eh? Berdua? Dimana?"

Beomgyu menggeleng, "Enggak, kok. Sama om jimin, di kolam belakang lumahnya."

Mama jennie tersenyum lega, ia kira mereka hanya akan berdua dan akan memancing di sungai. "Oh kalau gitu, boleh."

Beomgyu kecil bersorak senang.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang