[61] How?

615 90 18
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

🥂🥂🥂

"Kak yeji, cubit gue,kak. Ya Tuhan, gue masih gak percaya! Gimana bisa!? Sejak kapan-asdfghueyw-hmp!!!"

Hueningkai meletakkan jarinya di depan mulutnya, menyuruh gadis yang usianya 1 tahun diatasnya untuk lebih tenang-sebab sedari tadi, ryujin mengoceh setelah di beri tahu mengenai pertunangan lia dan lino.

Ryujin melotot garang, sebab hueningkai menyumpal mulutnya dengan sepotong kue krim.

Yeonjun, yeji, beomgyu, Chaeryeong, taehyun, dan yuna tertawa pada meja bundar yang mereka tempati.

"Oh itu, kak Arin sama bang Sanha kan?" Chaeryeong berseru saat melihat kedua orang yang ia sebutkan berada di depan pintu masuk.

"Itu Tante nayeon sama suaminya juga ada." Beomgyu yang juga melihat ke arah pintu masuk, menimpali.

"Eh, bang soobin gak ada?" Yuna celingukan mencari keberadaan pria jangkung itu.

Mendengar celutukan Yuna, mereka menyadari bahwa soobin tak ada dalam barisan itu. Yeonjun lantas berdiri,"Gue kesana dulu." Ucapnya setelah mengelus kepala yeji.

"Rin, san!" Panggil Yeonjun.

"Eh, jun!" Kedua orang itu balas menyapa.

Yeonjun mengangguk,"Gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah,baik sih. Lo sama Yeji gimana?" Arin mewakili.

"Alhamdulillah baik juga."

"Eh, yeonjun." Suara seorang wanita mengalun.

Yeonjun tersenyum saat melihat mama dari Arin, Sanha dan soobin berdiri di dekatnya. "Assalamualaikum, Tante." Ucapnya seraya mencium tangan mama nayeon.

"Waalaikumsalam. Yeji mana?"

Yeonjun menegakkan tubuhnya,"Itu disana, sama yang lain."

Mama nayeon mengangguk, ikut melihat yang di maksud Yeonjun. Wanita itu tersenyum saat melihat yeji yang tertawa bersama yang lain. "Oh kalau gitu, Tante kesana dulu ya."

"Iya."

Setelah kepergian dari ibu tiga anak itu, yeonjun kembali menatap kedua saudara kembar itu. "Ngomong-ngomong soobin gak ikut?"

Arin dan sanha untuk sesaat mereka saling bertatapan. Kemudian Sanha menggeleng dengan menghela nafas.

"Gak. Kalau lo tanya kemana, kita juga gak tau."

Arin merapatkan blazer nya,"Tapi yang pasti urusan itu bukan tentang pekerjaan."

Yeonjun melipat kedua tangannya di depan dada, matanya terpejam dengan kepala menunduk. "Gue coba telpon."

Kedua saudara kembar itu mengangguk kompak. "Telepon aja, gue tadi telpon kagak diangkat,nji*r!" Sanha setengah mengomel.

Yeonjun tersenyum tipis, ia menganggukkan kepalanya. "Ya udah gue permisi, gue coba hubungi dia."

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang