Lingkungan yang sama, rumah yang berdekatan atau biasa disebut bertetangga. Di setiap tokoh memiliki kisahnya masing masing begitu juga mereka yang akan menjadi pameran cerita ini.
Persahabatan mereka layaknya sebuah keluarga. Saling melindungi dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🥂 🥂 🥂
• • •
Hyunjin menatap nanar pada dompetnya yang baru terkuras habis. Ia mendesah kecil melihat berbagai macam makanan tersaji di atas meja makan. Ada pizza, roti bakar dan minuman pesanan somi. Ada iga bakar, martabak telur, ayam bakar, dan minuman pesanan yeji.
Seketika hyunjin merasa kenyang melihat makanan-makanan itu. Bahkan, rasanya makanan itu porsi untuk keluarga besar bukan keluarga kecil yang terdiri dari 3 orang.
"Makasih,kak hyunjin."
Chup!
Somi berujar dengan mengecup singkat bibir hyunjin, membuat hyunjin merona. Hyunjin menarik kembali rasa sebalnya. Ia rela menghabiskan uangnya jika mendapat imbalan seperti ini.
Sementara yeji, mengigit-gigit sedotannya dengan tatapan iri dan sebal. Apa mereka tidak melihat yeji disini? Ah kesalnya. Yeji juga ingin!
Hyunjin berdehem singkat, menyadari tatapan ke irian yeji. Seketika ia tersenyum jahil, membuat yeji membuang muka dengan rasa ingin menghajar hyunjin.
"Dimakan yeji, atau gue kasih ke kucingnya Tante Lisa, Yuna sama ryujin?" Tegur hyunjin main-main dengan menggigit ayamnya.
Yeji mencebikan bibirnya, beralih menatap somi yang asik dengan pizza-nya. Yeji jadi ingin juga.
Somi yang ditatap sedemikian rupa, pun mendongak. Menemukan binar yeji yang seperti ingin memakannya bulat-bulat. Somi jadi merinding.
"Kak yeji kenapa? Mau?" Tanya somi pelan yang di balas anggukan yeji.
Akhirnya mereka berdua berbagi makanan. Melihatnya, hyunjin tersenyum tipis. Ia memakan bagiannya sendiri.
"Ji, nanti beresin barang barang lo terus masukin ke koper."
Yeji terkejut, "Kenapa?" Tanyanya dengan nada bergetar. Maniknya mulai berkaca-kaca. "Lo mau usir gue, karena udah habisin uang lo?"
Hyunjin gelagapan seketika. somi pun demikian, ia segera memeluk iparnya tersebut.
"Bukan." Hyunjin memijat pangkal hidungnya. "Gue kaya. Uang gue gak bakal habis buat semua makanan lo." Hyunjin menghela nafas,"Besok lo udah boleh pulang."
Oh, hyunjin mengetahui ini dari papa yoongi. Bahkan papa yoongi sendiri yang menyuruh hyunjin untuk memberitahu yeji segera berkemas.
Yeji menyusut air matanya, hidungnya sudah memerah. Yeji lega, hyunjin tidak mengusirnya karena ia telah menghabiskan uang milik hyunjin. Tapi yeji bingung pada ucapan hyunjin yang mengatakan bahwa dirinya udah boleh pulang. "Pulang? Pulang kemana?"
Hyunjin tersenyum kecil membereskan alat makan mereka. "Ada deh."
