[64] Born

358 66 23
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


• • •

Ceklek!

"Dani, gue masuk ya. Kata tante jennie lo belum makan? kok bisa? katanya mau sembuh? gimana bisa sembuh kalo lo-"

"Pagi nanda,"

Ryujin tergagap melihat beomgyu yang duduk diatas kursi roda yang mengadap jendela kamar. Sinar matahari begitu leluasa menimpakan sinarnya pada beomgyu yang tengah tersenyum kepadanya.

Ryujin memaki dalam dirinya yang terbengong secara terang terangan. Bagaimana bisa ada lelaki setampan ini? Ryujin berulang kali melihat lelaki tampan tapi baru kali ini ia dibuat beberapa kali terpesona oleh orang yang sama.

Ryujin menggelengkan kepalanya, meruntuki dirinya sendiri. "Dani, cepet makan terus minum obatnya." Dan ia juga merasa wajahnya memanas.

Beomgyu menoleh, kemudian mengangguk diam. Sejak ia sadar dari komanya, beomgyu banyak menjadi pendiam. Hal itu membuat orang terdekatnya merasa khawatir, terutama ryujin.

"Mau makan disini atau di balkon?"

"Balkon aja." Jawabnya singkat. Ryujin mengangguk, membuka pintu balkon yang mengarah langsung pada jalanan depan, meletakkan makanan yang ia bawa pada meja disana.

Ryujin kembali masuk, dan mendorong pelan kursi roda milik beomgyu.

"Dani gue tau lo pasti ngerasa sedih sama kondisi bang yeonjun sama bang soobin," Ryujin mengambil tempat didepan beomgyu, mengambil piring makanan."Tapi lo juga harus pikirin kondisi lo dulu, lo baru sadar, dan ini bukan kesalahan lo.."

Beomgyu menerima suapan ryujin tanpa bergeming.

"Dani... gue hampir kehilangan lo, tapi lo malah diem gini, makin buat gue ngerasa kehilangan diri lo.." Ryujin menunduk, suaranya bergetar.

"Maaf," Ucap beomgyu.

"Gak! Tau ga sih, lo koma hampir sebulan. gue sedih, frustasi, khawatir sekaligus takut, takut lo ga bakal bangun lagi, takut lo bakal ninggalin gue,"

"Tapi tuhan ternyata baik, dia buat lo bangun. Dan lihat lo sekarang ada dihadapan gue. Tapi gue ngerasa walau kita deket tapi gue ngerasa jauh." Ryujin mendongak, menatap manik beomgyu. "Gue juga khawatir sama bang yeonjun sama bang soobin. Apalagi kak yeji, gimana nasibnya? kak yeji hamil tapi bang yeonjun koma?"

"Nan-"

"Diem!" Ryujin menyela, "Lo mau gini terus iya? Apa lo gamau sembuh? Kak yeji bakal drop kalo liat lo malah jadi pemurung kaya gini. Apa lo tau? kak yeji sampe pura-pura tenang padahal dia lagi kacau."

Beomgyu terdiam mendengar perkataan ryujin. Beomgyu hampir lupa, bahwa ia akan menjadi seorang yang akan memiliki keponakan. Beomgyu melihat kakinya. Karena koma hampir sebulan, dan selama itu ia terbaring diatas ranjang, membuat otot kakinya melemah. Dan hal itu butuh sesi terapi untuk mengembalikan kekuatan otot kakinya.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang