[47] Ready

454 75 37
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

🥂 🥂 🥂

Hehehe:)
Deg-degan banget ngetik+pub chap ini :x
Hujat saja aku kalau salah ミ●﹏☉ミ

• • •

"Loh bang yoongi? Kenapa kesini bang? Cari siapa?" Tanya papa taehyung saat melihat kehadiran papa yoongi yang berdiri di depan pintu keluarga sanjaya. "Bukanya hari ini mau ke Dubai?"

Papa yoongi tersenyum tipis,"Nanti. Yeonjun ada?"

Papa taehyung mengangkat sebelah alisnya, kemudian bahunya terangkat pelan. "Gak tau, bang. Paling masih di ruang kerjanya. Itu dilantai dua, mau ketemu?"

Papa yoongi mengangguk dan segera papa taehyung menyingkir mempersilahkan besannya untuk masuk kedalam.

"Loh bang yoongi? Tumben pagi-pagi." Mama jennie bersua.

"Tumben kenapa,ma?" Tanya papa taehyung.

"Tumben udah rapi." Jawabannya lalu terkekeh.

Papa yoongi hanya menatap datar kedua pasangan suami-istri itu dan melengos untuk pergi kelantai 2.

Tok tok tok!

"Yeon...?"

Papa yoongi mengetuk pintu berwarna putih itu dengan pelan. Namun, tak ada jawaban.

Tok tok tok!

"Yeonjun? Ini papa yoongi."

Tak ada respon.

Ceklek.

Bukan, bukan pintu di depannya yang terbuka melainkan pintu lain dan disusul presensi seseorang yang keluar.

"Loh om yoongi?" Itu winter, tampak terkejut melihat yoongi didepan ruang kerja abangnya.

"Abangmu kemana? Nggak ada di dalam?" Tanya papa yoongi.

Winter mengedikkan bahunya tak tahu, kepalanya pun turut menggeleng. "Minjeong juga gak tau,om. Om masuk aja nanti minjeong hubungi Abang kalau om nyariin."

Papa yoongi mengangguk,"Ya udah, om masuk ya. Suruh Abang kamu cepet."

Minjeong mengangguk, dan berpose hormat lalu menyengir bersamaan.

Papa yoongi menggeleng, dan terkekeh kecil melihat tingkah laku putri tengah Sanjaya. Tingkah lakunya mengingatkannya pada yeji.

Ah... Mengingatnya ia menjadi rindu dengan putri kecilnya yang selalu bergantung padanya.

Warna terangnya putih menyambutnya kala ia telah membuka pintu. Beberapa buku terjejer rapi di rak. Ada satu laptop, vas bunga, dan beberapa dokumen diatas meja. Harum manis, segar dan menenangkan tercium di ruangan minimalis itu.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang