[55] Believe

406 68 17
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

🥂🥂🥂

Ryujin melangkahkan kakinya keluar pintu fakultas ekonomi yang selama ini telah menjadi tempat ia melanjutkan pendidikannya dengan jurusan manajemen. Jantungnya berdebar senang, akhirnya bulan depan ia akan sidang.

Ryujin menghentikan langkahnya didepan gedung fakultas ekonomi, kepalanya menoleh kanan kiri mencari keberadaan gadis yang dulunya berambut merah terang berganti dengan hitam. Yah, chaeryeong mengganti warna rambutnya setelah skripsi mereka di terima, katanya gadis itu ingin suasana baru serta katanya sudah lama dia tidak di warna hitam.

"Ryujin!"

Ryujin mendongak, tak ada senyuman dibibirnya karena ia sangat mengenal dengan baik suara chaeryeong sedangkan yang memanggil adalah seorang laki-laki terdengar dari suaranya, namun juga bukan beomgyu. Suara beomgyu sedikit lebih berat sedangkan suara yang memanggilnya sedikit serak dan terkesan seperti anak laki-laki pada umumnya.

"Ryujin?" Sapa pemuda itu saat sudah ada di hadapan ryujin dengan senyuman lebarnya.

Ryujin terdiam, sedikit memiringkan kepalanya. Ryujin tak tahu harus bersikap seperti apa sekarang pada pemuda yang berdiri di hadapannya itu. Ryujin memaksakan senyumnya mengembang, "Haechan?"

Haechan—pemuda itu tambah tersenyum lebar. Kepalanya mengangguk-angguk, lalu detik berikutnya dia sedikit murung,"Gue kira lo lupa sama gue."

Ryujin menelan ludahnya, ya tuhan ekspresi apa yang tadi ia pasang sehingga haechan mengiranya lupa pada mantan-teman-smpnya-yang-pernah-ia-temui-di villa-sewaktu-liburan!?
Pada akhirnya lagi-lagi ryujin memaksakan tawanya yang mana terdengar aneh di pendengarannya,"Ha-ha-ha—"

Kaku banget!

"—mana mungkin gue lupa, kita kan baru ketemu lagi di pegunungan waktu itu." Sambungnya. Ryujin menggigit bagian dalam pipinya, ia melirik ke sekitarnya, bagus tak ada yang memperhatikan mereka.

Ryujin membasahi bibir bawahnya, tangan kirinya meremas tas nya. Tapi kenapa ia segugup nyaris mendekati risih seperti ini? Apa mungkin karena haechan itu mantan cinta monyetnya?

Haechan tampak mengangguk, kemudian memperhatikan ryujin dan melirik gedung dibelakang ryujin,"Em, lo fakultas ekonomi?"

Ryujin ikut melirik gedung dibelakangnya dan mengangguk,"Ehem."

"Oh, lo mau pulang?"

"Err—yah."

"Mau pulang bareng gue?" Tawar haechan tampak memohon,"Anggap aja temu kangen teman smp."

Ryujin menipiskan bibirnya, ia terdiam. Ryujin mendongak menatap hamparan langit biru yang membentang diatasnya dengan matahari yang bersinar terang. Penawaran haechan boleh juga kan? Ia ingin segera pulang dan membersihkan tubuhnya. Ryujin juga ingin istirahat sebentar sebelum kembali ke rumah sakit.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang