[20] Yuna-Chaeryeong-Ryujin

554 80 4
                                    

🥂 🥂 🥂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥂 🥂 🥂

• • •

Tau tidak hal yang paling disukai chaeryeong? Hal yang paling chaeryeong sukai adalah saat kedapatan pulang sore, saat sore hari banyak penjual yang menjajakan dagangannya di depan gerbang universitas apalagi ditambah lampu-lampu yang digantung menambah suasana romantis.

Walau begitu chaeryeong hanya akan singgah sebentar untuk membeli sesuatu, lalu berjalan menjauh dari universitas menuju bimbel tempat yuna berada sekarang. Tempat bimbel Yuna belajar memang berada sangat dekat dengan universitas Asterae.

Chaeryeong melambaikan tangannya saat manik kembarnya melihat yuna yang duduk di depan bimbel. Chaeryeong berdecak saat yuna tak menyadari presensi nya karena fokus pada ponselnya, bahkan saat chaeryeong duduk disampingnya.

"Yuna!"

"Eh? Ha?" Tubuh yuna tersentak hingga menegak, kepalanya menoleh lalu matanya membulat dengan mulut terbuka. "Kak chaery? Udah sampai?"

Chaeryeong menipis kan bibirnya, kemudian mencubit gemas yang lebih muda. "Belum. Ya udahlah, makanya jangan main hp terus." Gadis berambut merah kecoklatan tersebut berdiri. "Udah yuk, pulang."

Yuna mengangguk, memeriksa isi tasnya sebelum berdiri. "Yuk. Eh tapi naik apa, kak?"

Chaeryeong yang baru menyadari satu fakta tersebut terkaget, ia baru ingat siapa yang akan menjemput mereka sekarang? Ah seharusnya chaeryeong belajar naik sepeda motor. "Sopirmu nggak bisa jemput ya?"

"Nggak bisa kak, pak andy ambil cuti, kerabatnya ada yang nikah."

Chaeryeong membawa jarinya kedepan mulutnya lalu menggigit kukunya, kebiasaannya saat dilanda kecemasan atau kebingungan. "Supir gue juga nggak bisa. Cuti juga pulang kampung, anaknya sakit."

Yuna yang menyadari raut kebingungan yang lebih tua mencetuskan sebuah ide. "Bang beomgyu sama kak ryujin?"

"Beomgyu sama ryujin tadi pergi."

"Bang soobin,kak."

"Lo nggak inget kemarin? Nggak mau ah, nggak enak gue. Apalagi bang soobin katanya kak lia kondisinya lagi down."

Yuna mengetuk-ngetuk dagunya dengan jarinya, memang benar kemarin soobin sangat kalut.

Saat mereka berdua sibuk berpikir, sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan mereka tak lupa membunyikan klakson nya.

"Chaeryeong, yuna belum pulang?"

• • •

"Makasih ya bang,kak."

"Yoi,masama. Kalian kok nggak minta jemput orang rumah aja? Atau yang lain gitu?"

"Seandainya bisa kak, sopir gue sama yuna pulang kampung. Sedangkan temen-temen kita yang baru bisa naik mobil itu pada ngilang semua."

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang