• • •
🥂 🥂 🥂
Jam gantung yang terpasang di dinding menunjukkan pukul 4 sore. Hueningkai mendekati kakaknya yang sedang duduk santai dilantai yang beralaskan karpet lembut. Bergulir ke kanan ada bahiyyih dan eunwoo yang duduk diatas ayunan dengan memakan siomay, bergulir ke kiri ada mami dan papi yang duduk diatas kursi. Hueningkai tersenyum senang, rasanya terasa hangat.
"Dek, mau martabak?" Suara Lea, si sulung membuyarkan lamunannya. Lea menyodorkan dua kotak yang berisi martabak manis dan telur.
"Mau." Hueningkai mengambil satu potong martabak manis dan memakannya. Merasakan rasa manisnya susu, gurih nya keju dan manisnya pisang melumer didalam mulutnya.
"Kak lea mau martabaknya." Rengek eunwoo yang sudah turun dari ayunan dan berlari kearah kakak sulungnya. Sementara bahiyyih mengekor dibelakang.
Lea terkekeh, menyuapi adik bungsunya martabak manis dan dilahap habis oleh si bungsu.
"Adek, kemarin katanya kamu belajar naik motor sama kai,iya?" Tanya papi.
Bahiyyih mengangguk lugas,"Iya,pi. Kenapa?"
Papi menggeleng,"Jadi gimana? Udah bisa?"
"Belum,Pi. Parah banget. Hiyyih hampir nyebur ke selokan." Sambar hueningkai cepat. Maniknya bergulir ke sisi bahiyyih dengan ekspresi mengejek.
Bahiyyih sudah menekuk bibirnya kebawah. Memukul kakak lelakinya itu keras. "Ya kan, aku baru pertama kali belajar." Elaknya tak terima.
Terdengar suara kekehan halus dari mami lisa. "Wajar,kok. Masih lebih parah hyuka."
Lea dan bahiyyih tampak tertarik dengan perbincangan ini, sementara kai sudah merengut. Papi tertawa geli melihat keantusiasan kedua putrinya, dan kesibukan si bungsu yang asik memakan martabak.
"Bener mi? Parahnya sampe seberapa?" Tanya Lea.
"Iya, dulu hyuka sampe ngelibas bunga-bunganya Tante Chaeyeong."
Lea dan bahiyyih ternganga, mereka tau bahwa bunda Chaeyoung teramat menyayangi bunga-bunganya.
"Tante Chaeyeong marah,mi?" Tanya bahiyyih.
Mami mengangguk, bibirnya masih tersungging senyuman. "Iya, sempat marah, hampir murka malah. Tapi tahu kalau hyuka lagi belajar naik motor jadi dimaafin. Hyuka juga harus bantu Tante Chaeyoung buat nanam lagi bunga-bunga yang baru."
Hueningkai tersenyum kecut mengingatnya. Itu merupakan pengalaman yang sangat berat. Menyenangkan tetapi juga berat.
Bahiyyih mengelus dadanya, dan tersenyum lega. "Untungnya aku gak sampe libas tanamannya Tante Chaeyoung. Aku bisa mati muda kalau gitu."
"Heh, mana ada mati muda gara-gara itu." Hueningkai mencibir.
Bahiyyih memeletkan lidahnya, mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANCARONA; txtzy
FanfictionLingkungan yang sama, rumah yang berdekatan atau biasa disebut bertetangga. Di setiap tokoh memiliki kisahnya masing masing begitu juga mereka yang akan menjadi pameran cerita ini. Persahabatan mereka layaknya sebuah keluarga. Saling melindungi dan...