[42] Journey

501 76 12
                                    

🥂 🥂 🥂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥂 🥂 🥂

• • •

Udara dingin embun fajar masih melana. Disaat banyaknya orang yang mungkin masih tarik selimut dan orang yang baru memulai aktivitas nya tapi berbeda dengan kedelapan anak ini.

Ryujin, chaeryeong dan yuna duduk saling bersender, mata pedas ingin dipejamkan. Disisi lain ada beomgyu, taehyun dan hueningkai yang sedang membawa tas mereka, mereka berdiri dengan terkantuk-kantuk. Diseberang depan ada pasangan suami istri kita yang berbincang-bincang.

"Bang, ini kita jadinya pakai mobil atau apa?" Tanya beomgyu yang sekarang berada di belakang yeonjun dan yeji. Beomgyu bertanya seperti itu di karenakan yeonjun sama sekali tidak mengeluarkan mobilnya.

"Enggak. Kita nggak pakai mobil. Pakai minibus aja lah, biar bisa bareng."

Beomgyu mengangguk dan mendekati yang lain, memberi tahu mereka bahwa kendaraan yang akan digunakan bukanlah mobil melainkan minibus. Mereka mengangguk saja, tak masalah apa kendaraannya yang terpenting mereka bisa pergi bersama dengan nyaman.

"Bang soobin sama mbak lia mana deh?" Tanya chaeryeong yang belum melihat sosok dua orang tersebut.

"Lah itu." Beomgyu menunjuk lia yang sedang berjalan pelan mendekati mereka.

"Li, soobin mana?" Tanya yeonjun dengan alis terangkat.

"Soobin kemarin pulang. Bentar lagi sampai kok."

Mereka mengangguk. Benar saja tak lama soobin datang setengah terengah. "S–sorry telat."

"Nggak papa, lia juga baru sampai." Ucap yeji menunjuk Lia yang berjongkok di depan yuna terlihat sedang meminum minuman yang dibawa oleh yuna.

"Arin sama sanha nggak jadi ikut,bin?" Tanya yeonjun pada soobin yang berada di sampingnya setelah mereka berada di dalam minibus.

Soobin menggeleng pelan, menelan kunyahan rotinya. "Nggak, mbak Arin sama bang sanha pergi sendiri-sendiri ada urusan. Winter sama hyunjin somi nggak ikut juga?" Tanyanya sambil melihat kebelakang.

Beomgyu dan yeji kompak menggeleng.

"Hyunjin sama somi masih di rumah orangtuanya somi."

"Winter pergi sama teman-temannya."

Soobin membulatkan mulutnya lalu mengangguk-angguk, kembali melihat ke arah jalanan sekali-kali ia melirik tangan kanannya, meringis kecil saat rasa itu datang lagi.

• • •

"Ladies and gentleman, bangun! Udah sampai." Seru soobin setelah melihat para penumpang masih di alam mimpi. Yeonjun geleng-geleng kepala, turun dari mobil dan mengeluarkan barang bawaan mereka.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang