[9] Menyakinkan

691 105 28
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🥂 🥂 🥂

• • •

Jingga menyala di cakrawala, swastamita memanjakan kita. air laut berubah warna terkena pantulannya. Burung burung berterbangan pertanda bahwa malam akan tiba.
Tak butuh waktu lama gelap malam menguasai langit.

"Besok pagi setelah sarapan kita pulang." Ucap yeonjun.

Mereka mengangguk-angguk setuju.

"Biar gue bayar semua kamar kalian." Imbuhnya.

Membuat kesembilan anak itu menoleh serentak.

"Gue masih ada uang, bang." Tolak soobin dan di angguki tiga pria lainnya.

Yeonjun melihat ke para gadis,"kalian?" Setelah melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan, yeonjun lantas berbalik menunjuk resepsionis.

Ryujin mendekati taehyun,"Hyun, uang kakak nggak cukup kalau buat nyewa kamar." Bisiknya. Taehyun lalu melotot.

"Kok nggak bilang,kak? Ya udah biar gue yang bayar." Taehyun berlari mendekati yeonjun."Bang! Kak ryujin biar gue yang bayar."

Soobin merapatkan tubuhnya pada lia,"Li, uang lo masih?"

"Enggak,bin."

Tanpa sepatah kata soobin menghampiri keduanya.

Hueningkai juga mengikuti soobin dari belakang dan mengatakan jika dia yang akan menanggung biaya kamar yuna.

"Ya udah, berarti yeji sama chaeryeong gue." Ucap yeonjun.

• • •

Bulan bersinar terang, bintang-bintang berhamburan di langit. Angin laut berhembus tapi tak urung membuat orang orang kedinginan. Tak terkecuali untuk yeonjun, laki-laki dengan pakaian ala kadarnya; kaos polos berwarna putih dan celana longgar panjang berwarna hitam. Duduk disalah satu kursi dengan tangan yang memegang ponsel yang diselipkan di telinganya.

Matanya terpejam, tangannya memijat keningnya. "Iya, segitu dulu. Kamu fotocopy satunya dan yang satunya kamu arsipin ke lemari kantor saya... Iya yang saya tandain itu...hmm."

Peep!

Yeonjun-hanya melirik sedikit saat seseorang duduk di sebelahnya yang kosong. Dia kembali memasukkan ponselnya ke dalam. Menghadap sepenuhnya pada gadis yang juga tengah memperhatikannya sedari tadi.

"Belum tidur?"

Gadis itu menggeleng,"Nggak bisa tidur." Cebiknya. Tangannya menggenggam erat segelas kertas cokelat yang tadi ia beli.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang