[19] Problematika Soobin

536 76 6
                                    

🥂 🥂 🥂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥂 🥂 🥂

• • •

"Soobin!"

"SOOBIN!..."

"ZAY... TUNGGU!"

Teriakan lia serta langkah kakinya yang berusaha mengejar langkah soobin. Bahkan saat sudah berada di undakan tangga soobin sama sekali tak berhenti. Karena suara lia, membuat pekerja dan orangtuanya mendekati lia yang sekarang menggedor-gedor pintu kamar soobin.

Brug! Brug!

"Zay, lo kenapa?! Cerita sama gue kalau lo ada masalah."

"Kak, Abang kenapa?" Tanya mama jisoo yang baru tiba.

Lia menoleh kemudian menggeleng lesu. Raut wajahnya terlihat cemas. "Kakak nggak tau,ma."

Tok!

Tok!

Tok!

"Abang? Abang kenapa?" Tanya mama jisoo pelan.

"Ma, Abang pengen sendiri." Saut soobin dari dalam kamar dengan nada bergetar.

"Okay, mama biarin kamu sendiri. Tapi tenangin diri kamu ya."

"Iya,ma."

Mama jisoo tersenyum. "Ayo kak."

"Sebentar,ma. Mama duluan aja."

Setelah semua orang pergi kini tinggal lia yang tersisa. Lia menempelkan telapak tangannya pada pintu. "Zay... Gue cuma mau ngomong sama lo sebentar."

Lia menghela nafas sesaat. "Zay, kalau lo ada masalah dan lo nggak tau gimana ngadepinnya lo masih punya gue, mama,papa dan yang lain. Inget lo nggak sendiri. Gue pergi dulu ya, kali ini gue biarin lo sendiri, kalau nanti butuh apa apa lo bisa panggil gue."

Tidak tau saja lia, sekarang soobin juga ikut berdiri didepan pintu sama seperti dirinya. Pemuda itu mengepalkan kedua tangannya, ia benci berada dalam situasi seperti ini.

• • •

Pagi harinya lia terbangun dengan wajah yang lesu, ia terlihat lelah. Lia masih memikirkan keadaan soobin, bagaimana tidak? Kemarin soobin tidak keluar kamar bahkan untuk makan malam. Padahal nanti siang dirinya harus pergi ke resto, haruskah ia pergi ke resto dengan wajah kuyu seperti itu?

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang