[28] Huening's Mommy

525 81 2
                                    

🥂 🥂 🥂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥂 🥂 🥂

• • •

Butuh waktu tiga minggu,untuk soobin meluruskan masalah antara dirinya dengan heejin. Ini soal hubungan mereka, soobin ingin menyelesaikan semua secara langsung—dengan bertatap muka bersama heejin. Ada beberapa hal yang membuatnya harus menunda cukup lama—termasuk kesehatan.

Maka ketika matahari menyombongkan sinarnya diatas sana, soobin dengan keadaan yang jauh lebih baik memutuskan untuk menemui heejin. Dalam benaknya semua masalah harus terselesaikan hari ini. Sudah cukup lama dia membangun keberanian, maka sekarang lah waktunya.

Sore harinya sekitar pukul empat, perasaan soobin menjadi lega. Helaan nafas keluar dari belah bibir merahnya. Matanya memejam baru kemudian tangannya membuka pintu mobil dan ditutup kembali.

"Bang yeonjun gue mau cerita."

Yeonjun berjengit di tempat duduknya. Terkejut sebab kedatangan soobin yang secara tiba-tiba, pun pria bertubuh tegap itu sama sekali tak mengetuk pintu terlebih dahulu. Ada decakan keluar dari dalam bibirnya, dan dengan segera mengesampingkan laporan-laporan dari para pegawainya. "Muka dibenerin dulu.  Lo kesini mau ngajak berantem atau cerita?"

Soobin mendengus, mendaratkan tubuhnya pada sofa panjang berwarna keabu-abuan.

Bergeleng kepala, yeonjun lantas berdiri,mengalah. Sepertinya soobin dalam keadaan mood yang sedang tidak bagus dan tidak biasanya soobin mendatanginya ke perusahaan jika tidak ada urusan penting mengenai kerjasama dan semacamnya.

"Jadi—mau cerita apa?"

"Nggak ada minum atau apa gitu? Gue tamu, ngomong-ngomong."

Oke, soobin dalam mood jelek itu sungguh menjengkelkan.

"Lebih tepatnya tamu yang nggak di undang."

Tapi walau begitu yeonjun tetap mengambil sekaleng cola yang ia ambil dari kulkas yang memang berdiri di pojok ruangan.

Soobin mendongak, tersenyum tipis. "Makasih."

"Jangan makasih doang. Cepet cerita."

Soobin mendelik tidak suka. "Hah—oke serius. Gue tadi resmi putus sama heejin."

Yeonjun nyaris tersedak udara, kepalanya menoleh dengan mata melotot. "A–apa? Serius? Gue kira kalian cuma marahan sesaat terus bakal baikkan. Taunya—wah gue kaget sih."

"Ya. Dan kasusnya sama kayak lo,bang."

"Maksudnya?"

"Kita putus karena dia dijodohin sama orangtuanya."

Yeonjun total terkejut.

"Wah, gila! Terus sekarang lo gimana? Mau move on?"

"Wah, gila! Terus sekarang lo gimana? Mau move on?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang