[6] Sore bersama hueningkai

776 115 20
                                    

Yuna berjalan dengan langkah ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuna berjalan dengan langkah ringan. Sesekali melambaikan tangannya saat ada yang menyapanya. dia menyisir rambut hitamnya yang mengenai wajahnya. Hingga tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Yuna!"

"Kak kai!" Seru yuna. "Mau kemana?"

Hueningkai tersenyum lebar,"Nemenin lo, takut kalau ada yang bawa lo dengan iming-iming dikasih permen." Guraunya.

Yuna memanyunkan bibirnya. Menatap sinis laki laki setahun lebih tua darinya,"Emangnya Yuna anak kecil!? Yuna udah gede ya!" Gerutunya sebal.

Hueningkai terbahak cukup keras hingga cukup menyita perhatian orang-orang. Laki-laki bersurai blonde itu mengulum senyumnya setelah meminta maaf pada orang-orang. "Iya,iya deh. Lo udah gede. Lo sendiri mau kemana?"

"Disuruh mami beli gula disupermarket."

"Ya udah bareng gue aja. Gue juga mau kesana."

"Emang kak kai mau beli apa?" Tanya yuna penasaran.

"Beli susu sama biskuit buat eunwoo."

Yuna mengangguk-angguk paham. Setelahnya mereka berjalan bersama hingga supermarket lalu setelah selesai mereka kembali pulang.

• • •

Dengan nafas memburu, langkah kaki yang bergerak cepat dan detak jantung yang berdetak rancak, membuat Yuna tidak ada bedanya dengan pelari yang berlari sekitar 100 km. Bedanya dia hanya dia yang membawa flashdisk milik seseorang.

Yuna berlari dari taman yang berada di blok B sampai ke blok E–blok rumahnya–yang jaraknya mampu membuat kaki Yuna rasanya mau patah saja.

Yuna membenarkan anak rambutnya yang terbang kesana kesini. Mengatur nafasnya lalu sedikit menepuk dadanya karena mendadak risih mendengar degup jantungnya yang seolah ingin lepas. Tangannya terjulur menekan bel yang menempel apik di dinding. Tepat saat bel pertama sebuah mobil Mercedes memasuki pekarangan rumah yang dipijaknya.

Lalu muncul sepasang sepatu hitam mengkilap disusul tubuh seseorang yang keluar dari mobil mewah tersebut. Yuna tersenyum. Saat pria itu sudah berdiri di depannya Yuna mengulurkan tangannya dan pria itu menyambut tangannya,"Assalamualaikum,om Jungkook. Baru pulang om?"

Jungkook Gibran Adamar–kepala keluarga Adamar– Mengusak rambut hitam gadis di depannya,"Waalaikumsalam,Yuna. Iya nih, om baru pulang. Yuna cari siapa? Kai ya?" Baru tangan Jungkook akan membuka pintu. Pintu terlebih dahulu dibuka dari dalam.

Muncul wanita bermata bambi dengan busa di sebalah pipinya. Wanita itu tampak masih cantik dan awet muda walau sudah memiliki dua putra. "Eh papi? "

"Eh mami?"

Ucap kedua pasutri itu kompak.

Yuna yang berdiri ditengah-tengah keduanya menoleh ke kanan-kiri bingung.

PANCARONA; txtzyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang